Page 38 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 OKTOBER 2021
P. 38
Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kemnaker,
Suhartono menegaskan upaya penempatan kembali PMI ke Republik Korea terus dilakukan. Ia
mengungkap pada Senin (26/7), pihaknya telah mengirimkan surat kepada Minister of
Employment and Labour (MoEL) of Republic of Korea.
"Hingga saat ini, pemerintah Republik Korea belum memberikan kejelasan kapan pembukaan
penempatan CPMI akan dilakukan. Teman-teman itu ingin agar kita terus mendesak dan
berkomunikasi dengan Pemerintah Republik Korea," kata Suhartono dalam keterangan tertulis,
Senin (18/10/2021).
Saat menerima delegasi Perkumpulan Lembaga Pelatihan Bahasa Korea (Pelbakori) di Ruang
PTSA Kantor Kemnaker, Suhartono mengatakan Pelbakori meminta pemerintah segera
mengupayakan dibukanya kembali penempatan ke Republik Korea. Ia menambahkan para CPMI
menyadari adanya penempatan dapat menghasilkan devisa negara yang saat ini sangat
diperlukan untuk Pemulihan Ekonomi Nasional.
"Nanti saya akan selalu sampaikan apa yang menjadi keluhan kepada Pemerintah Republik Korea
agar penempatan CPMI dapat berjalan kembali. Intinya kami perjuangkan apa yang menjadi
problem teman-teman," ungkapnya.
Ia menerangkan selama ini Republik Korea menjadi salah satu negara favorit penempatan bagi
CPMI. Pendapatan yang besar dan jaminan keselamatan kerja yang baik menjadi daya tarik
tersendiri bagi CPMI.
Sementara itu, dari aspek regulasi dan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of
Understanding/MoU) Pemerintah Indonesia dengan Republik Korea, ia mengungkap tidak pernah
ada masalah terkait penempatan CPMI di negeri ginseng tersebut. Menurutnya, secara otomatis
dalam MoU akan diperpanjang apabila sudah habis masa berlakunya.
"Jadi yang sedang akan kita lakukan adalah berusaha membangun terus komunikasi dengan
Kedubes Republik Korea," terangnya.
Ia meyakini Pemerintah Republik Korea memiliki pertimbangan tersendiri dalam hal penempatan
tenaga kerja dari negara lainnya. Suhartono menyebutkan yang paling penting dilakukan saat
ini ialah memperkuat komunikasi dengan pemerintah Republik Korea agar status CPMI setara
dengan negara-negara lain.
Dalam kesempatan ini, Suhartono juga membahas terkait mayoritas CPMI yang divaksinasi
dengan Sinovac, sementara negara penempatan di Korea tidak dapat menerima Sinovac. Ia
menegaskan pemerintah akan terus mengupayakan agar CPMI yang akan berangkat ke Republik
Korea mendapatkan vaksin sesuai yang diminta Republik Korea.
Direktur Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) Kemnaker, Rendra
Setiawan menambahkan, dalam pertemuan Menaker Ida Fauziyah dengan Duta Besar Korea di
Indonesia, Park Tae-Sung, di Jakarta, Kamis (30/9) lalu, Ida Fauziyah menyatakan Indonesia
memiliki peluang untuk menempatkan kembali PMI ke Korea.
Menurutnya, hal ini dimungkinkan menyusul dikeluarkannya surat dari MoEL of Republic of Korea
pada September lalu. Adapun surat tersebut memuat peluang untuk menempatkan PMI melalui
skema Employment Permit System (EPS) pada industri manufaktur dengan total kuota mencapai
2.139 orang.
37