Page 123 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2021
P. 123

Tak  hanya  Presiden,  KSPI  menyurati  Kejaksaan  Agung  (Kejagung)  yang  meminta  supaya
              penyelidikan kasus ini diusut hingga tuntas.
              "Kami percaya Presiden Jokowi akan memperhatikan dan mengambil tindakan terhadap indikasi
              korupsi di BPJS Ketenagakerjaan," ujar Presiden KSPI Said Iqbal dalam keterangan tertulis, Rabu
              (17/2/2021).

              Selain  itu,  KSPI  mendesak  supaya  pemerintah  melakukan  pencegahan  terhadap  para  direksi
              BPJS Ketenagakerjaan untuk tidak bepergian ke luar negeri.

              "Kami juga meminta direksi untuk menghentikan dulu retorika tentang indikasi korupsi di BPJS
              Ketenagakerjaan, supaya tidak menjadi polemik yang semakin berkepanjangan," ucap dia.

              Ia  juga  mendesak  supaya  penyidik  Kejagung  tak  menghentikan  pengusutan  hanya  karena
              embel-embel kalimat 'risiko bisnis'.
              Mengingat, BPJS Ketenagakerjaan terus mengalami kerugian sejak tiga tahun belakangan ini.

              "Jangan hentikan penyidikan hanya dengan kalimat ini adalah risiko bisnis," kata dia.

              Dikutip dari Kompas.tv, Kejagung menaksir kerugian negara akibat dugaan korupi pengelolaan
              dana investasi BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 20 triliun.

              Jaksa  Agung  Muda  Tindak  Pidana  Khusus  Febrie  Adriansyah  menyebut,  kerugian  BPJS
              Ketenagakerjaan itu terjadi setidaknya dalam tiga tahun terakhir.

              "Kalau  itu  kerugian  atas  risiko  bisnis,  apakah  analisanya  sebodoh  itu  sampai  menyebabkan
              kerugian Rp 20 triliun?" kata Febrie di Gedung Bundar Kejagung, Jakarta Selatan, Kamis (11/2).












































                                                           122
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128