Page 125 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2021
P. 125

SERIKAT BURUH DEMO, MINTA DUGAAN KORUPSI RP 20 T DI BPJS
              KETENAGAKERJAAN DIUSUT
              Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  mendesak  Kejaksaan  Agung  (Kejagung)  terus
              melanjutkan penyelidikan terkait dugaan di. Presiden KSPI, Said Iqbal, menegaskan sekecil apa
              pun temuan harus dibawa ke persidangan.

              "Jangan hentikan penyidikan hanya dengan kalimat ini adalah risiko bisnis. Apalagi, kerugian di
              BPJS  Ketenagakerjaan  terjadi  selama  3 tahun. Ini  bukan  sekadar  salah  kelola,  karena  mana
              mungkin  selama  tiga  tahun  berturut-turut  kesalahan  dibiarkan?"  kata  Said  Iqbal  melalui
              keterangan tertulisnya, Rabu (17/2).

              Untuk mendesak langkah tersebut, KSPI akan menggelar unjuk rasa dua hari berturut-turut.
              Pertama  adalah  aksi  di  Kantor  Pusat  BPJS  Ketenagakerjaan  pada  17  Februari  2021  dan
              dilanjutkan di Kantor Kejaksaan Agung pada 18 Februari 2021. Selain aksi lapangan, KSPI juga
              melakukan aksi virtual di media sosial.
              Said Iqbal mengatakan, aksi tidak hanya di Jakarta tetapi juga dilakukan serentak di 10 provinsi
              lain, seperti Jawa Barat (Bandung), Jawa Tengah (Semarang), Banten (Serang), Jawa Timur
              (Surabaya), Kalimantan Selatan (Banjarmasin), Kepulauan Riau (Batam), Aceh (Banda Aceh),
              Makassar, hingga Gorontalo, yang bertempat di Kantor Wilayah BPJS Ketenagakerjaan.
              Selain  itu,  Said  Iqbal  mengungkapkan  sudah  mengirimkan  surat  ke  Kejaksaan  Agung  agar
              sungguh-sungguh dalam menangani kasus ini. Surat juga ditembuskan ke Presiden Joko Widodo.

              "Kami percaya Presiden Jokowi akan memperhatikan dan mengambil tindakan terhadap indikasi
              korupsi di BPJS Ketenagakerjaan," ujar Said Iqbal.

              Said Iqbal meminta pihak terkait memanggil para direksi dan lembaga investasi untuk menggali
              keterangan. Termasuk mencekal para Direksi BPJS Ketenagakerjaan untuk tidak bepergian ke
              luar negeri.

              Ia  meminta  agar  direksi  BPJS  Ketenagakerjaan  berhenti  beretorika  terkait  dugaan  korupsi
              tersebut. Ia merasa retorika yang dibuat malah menjadi polemik yang semakin berkepanjangan.

              "Kalau disebutkan dana buruh aman, pasti aman. Karena dana yang dikelola BPJS cukup besar.
              Karena setiap bulan dana buruh masuk. Sehingga kalau ada dugaan korupsi sebesar Rp 20 triliun
              memang kecil jika dibandingkan dengan dana BPJS yang mencapai Rp 500 triliun. Sehingga tidak
              akan mengganggu keuangan secara keseluruhan," ungkap Said Iqbal.

              "Tetapi  yang  kita  persoalkan  adalah  adanya  potensi  kerugian  sebesar  Rp  20  triliun  di  BPJS
              Ketenagakerjaan. Buruh pasti akan bereaksi, karena ada uang mereka di sana," tambahnya.





















                                                           124
   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129   130