Page 138 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 FEBRUARI 2021
P. 138

KSPI MINTA KEJAGUNG TERUS SELIDIK DUGAAN KORUPSI BPJS
              KETENAGAKERJAAN
              JAKARTA, - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) berencana akan menggelar unjuk rasa
              ke kantor Kejaksaan Agung (Kejagung), Jakarta, Kamis (18/2/2021).

              Unjuk rasa ini digelar guna menuntut pengusutan dugaan korupsi BPJS Ketenagakerjaan hingga
              tuntas.

              "Dalam  aksi  nanti,  kami  meminta  Kejaksaan  Agung  untuk  terus  melanjutkan  penyelidikan
              terhadap  dugaan  korupsi  di  BPJS  Ketenagakerjaan,"  ujar  Presiden  KSPI  Said  Iqbal  dalam
              keterangan tertulis, Rabu (17/2/2021).

              "Sekecil apa pun, kalau ada temuan, harus dibawa ke persidangan," kata dia.

              Ia  juga  mendesak  supaya  penyidik  Kejagung  tak  menghentikan  pengusutan  hanya  karena
              embel-embel kalimat 'risiko bisnis'.

              Mengingat, BPJS Ketenagakerjaan terus mengalami kerugian sejak tiga tahun belakangan ini.

              Menurut dia, kerugian ini bukan sekadar karena salah kelola, melainkan juga karena kesalahan
              terus dibiarkan.

              KSPI sendiri sudah mengirimkan surat ke Kejagung agar sungguh-sungguh dalam menangani
              kasus ini. Surat permintaan juga ditembuskan ke Presiden Joko Widodo.

              "Kami percaya Presiden Jokowi akan memperhatikan dan mengambil tindakan terhadap indikasi
              korupsi di BPJS Ketenagakerjaan," kata Said.

              Selain  itu,  KSPI  meminta  pihak  terkait  memanggil  para  direksi  dan  lembaga  investasi  untuk
              menggali  keterangan.  Termasuk,  mencekal  para  Direksi  BPJS  Ketenagakerjaan  untuk  tidak
              bepergian ke luar negeri.

              "Kami juga meminta direksi untuk menghentikan dulu retorika tentang indikasi korupsi di BPJS
              Ketenagakerjaan, supaya tidak menjadi polemik yang semakin berkepanjangan," kata dia.

              Dikutip dari Kompas.tv, Kejagung menaksir kerugian negara akibat dugaan korupi pengelolaan
              dana investasi BPJS Ketenagakerjaan mencapai Rp 20 triliun.

              Jaksa  Agung  Muda  Tindak  Pidana  Khusus  Febrie  Adriansyah  menyebutkan,  kerugian  BPJS
              Ketenagakerjaan itu terjadi setidaknya dalam tiga tahun terakhir.

              Febrie mempermasalahkan pengambilan keputusan BUMN itu mengelola dana nasabah.

              "Kalau  itu  kerugian  atas  risiko  bisnis,  apakah  analisanya  sebodoh  itu  sampai  menyebabkan
              kerugian Rp20 triliun?" kata Febrie di Gedung Bundar Kejagung, Jakarta Selatan, Kamis (11/2).

















                                                           137
   133   134   135   136   137   138   139   140   141   142   143