Page 160 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 DESEMBER 2020
P. 160

HIMSATAKI SIAPKAN PENEMPATAN 30.000 PEKERJA MIGRAN KE JEPANG PADA
              2021
              Himpunan Pengusaha Jasa Tenaga Kerja Indonesia (Himsataki) menarget penempatan 30.000
              pekerja migran ke Jepang setelah Negara Sakura itu menyatakan membutuhkan ratusan ribu
              tenaga kerja.

              Himsataki dalam rilis yang diterima di Jakarta, Jumat, menyampaikan audiensi dengan Kepala
              Badan  Pelindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI)  Benny  Rhamdani  dilakukan  untuk
              membicarakan  rencana  penempatan  dan  perlindungan  pekerja  migran,  termasuk  yang  ke
              Jepang.
              "Kami sudah lama menantikan kedatangan Himsataki sebagai salah satu asosiasi penempatan
              PMI. Karena seperti yang selalu saya sampaikan, bahwa pemerintah, dalam hal ini BP2MI, tidak
              dapat berjalan sendiri dalam hal kepentingan keselamatan pelindungan bagi PMI. Kami butuh
              sinergi dengan semua asosiasi, termasuk Himsataki," ujar Kepala BP2MI Benny Rhamdani di
              Kantor BP2MI, Jakarta.

              Ketua  Himsataki  Tegap  Harjadmo  menyatakan  apresiasinya  kepada  Kepala  BP2MI  dan
              menyatakan keseriusannya pada program penempatan ke Jepang.

              "Peluang kerja PMI di Jepang terbuka lebar, terlebih lagi selama ini permasalahan pekerja migran
              Indonesia dengan negara penempatan Jepang sangat rendah dibanding negara-negara lain,"
              ujar Tegap.

              Dalam waktu dekat Himsataki akan membuka kantor agensi di Jepang sebagai langkah serius
              penempatan  tersebut.  "Dengan  mengantongi  izin  usaha  Toroku  Shien  Kikan  (TSK)  akan
              memudahkan Himsataki menempatkan pekerja migran ke Jepang," kata Tegap.

              Dalam  kesempatan  tersebut,  Himsataki  juga  menyerahkan  sejumlah  berkas  sebagai  bukti
              legalitas asosiasi penempatan pekerja migran ke luar negeri yang sah.

              "Kami memenuhi janji kami untuk menyerahkan legalitas asosiasi ini beserta daftar anggotanya.
              Ke  depannya  kami  akan  merekrut  lebih  banyak  anggota,  yang  bukan  hanya  terdiri  dari
              perusahaan penempatan, tapi juga dari kalangan pengusaha, bahkan sponsor pekerja migran,
              yang akan kami bina dengan harapan dapat mengurangi masalah selama ini. Kami akan perkuat
              jaringan di daerah, bukan di pusat," ucap tegap.

              Kepala  BP2MI,  menurut  dia,  menanggapi  positif  hal  tersebut.  Benny  menyatakan  akan
              mendukung sepenuhnya penempatan pekerja migran ke Jepang "Saat ini kami sedang mencari
              formula dan skema penempatan yang paling ideal. Jika memang ada peluang ke Jepang, kenapa
              tidak  kita  mulai  dari  situ.  Apalagi  melihat  banyaknya  kasus  yang  terjadi  di  Arab  Saudi  dan
              Malaysia, jadi mengapa tidak menempatkan di luar negara tersebut?" ujar Benny.

              Dia menyatakan konteks kehadiran negara adalah memberikan pelayanan dan kemudahan bagi
              badan usaha, swasta, maupun asosiasi untuk menempatkan pekerja migran secara prosedural
              dan aman.













                                                           159
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165