Page 102 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JUNI 2021
P. 102

Kasatreskrim  Polresta  Malang  Kota  Kompol  Tinton  Yudha  Riambodo  mengatakan  bahwa,
              pihaknya akan segera melakukan gelar perkara, yang nantinya akan menentukan apakah ada
              penetapan tersangka terkait kasus kaburnya lima orang CPMI tersebut.

              "Kita perlu analisa, nanti dari hasil gelar perkara yang akan menentukan, apakah bisa ditetapkan
              tersangka atau tidak," kata Tinton, di Kota Malang, Jawa Timur, Senin.

              Tinton menjelaskan, hingga saat ini, pihaknya masih terus melakukan pendalaman terkait latar
              belakang yang menyebabkan lima orang CPMI kabur dari BLK-LN Central Karya Semesta, milik
              PT Citra Karya Sejati tersebut.

              Sebagai informasi, pada Rabu (9/6) malam kurang lebih pada pukul 19.00 WIB, sebanyak lima
              orang Calon PMI berusaha kabur dari BLK-LN Central Karya Semesta. Lima orang CPMI tersebut,
              turun dari lantai empat gedung, menggunakan tali yang dibuat dari potongan selimut.

              Lima orang CPMI tersebut terjatuh pada saat akan melarikan diri. Dari lima orang itu, tiga orang
              mengalami luka-luka, sementara dua lainnya selamat. Lima orang Calon PMI yang berusaha
              kabur tersebut berjenis kelamin perempuan.

              "Kami masih melakukan pendalaman, dalam rangkaian penyidikan kita. Jika kami menemukan
              bukti, kami akan lanjutkan proses hukum. Saat ini, masih dalam proses menemukan bukti-bukti,"
              kata Tinton.

              Selain  itu,  lanjut  Tinton,  pihaknya  juga  masih  mendalami  informasi  terkait  adanya  tindakan
              penganiayaan  di  BLK-LN  tersebut.  Karena,  hingga  saat  ini,  informasi  yang  diterima  pihak
              kepolisian masih simpang siur.

              "Untuk penganiayaan, berita itu masih simpang siur. Sehingga kami masih mendalami semua
              informasi itu," kata Tinton.
              Tinton  menambahkan,  pihaknya  akan  bekerja  secara  profesional  untuk  mengungkap  kasus
              tersebut.  Namun,  pihaknya  tetap  menjunjung  tinggi  azas  praduga  tidak  bersalah,  dalam
              mengumpulkan bukti-bukti.

              "Kita akan bergerak secara profesional. Saat kita temukan barang bukti, atau alat bukti cukup,
              kita akan tegakkan itu," kata Tinton.

              Berdasarkan  catatan  Badan  Perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI),  ada  beberapa
              pelanggaran yang dilakukan oleh BLK-LN CKS. Pelanggaran tersebut diantaranya adalah, para
              Calon PMI sering mendapatkan kekerasan secara verbal.

              Kemudian, penggunaan telepon seluler juga dibatasi mulai pukul 17.00-22.00 WIB, dan para
              Calon PMI tersebut tidak mendapatkan salinan perjanjian penempatan kerja, dan perjanjian kerja




















                                                           101
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107