Page 71 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 JUNI 2021
P. 71
INDONESIA PAPARKAN STRATEGI ATASI MASALAH KETENAGAKERJAAN DI
HADAPAN ANGGOTA G20
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Anwar Sanusi mewakili Menteri
Ketenagakerjaan Ida Fauziyah akan menghadiri pertemuan para Menteri Ketenagakerjaan
anggota G20 (G20 Labour and Employment Ministers' Meeting/G20-LEMM) yang berlangsung di
Catania, Italia, 22 - 23 Juni 2021.
Pada pertemuan LEMM itu, para Menteri ketenagakerjaan anggota G20 akan membicarakan tiga
isu terkait program dan kebijakan pemerintah.
Adapun paparan itu, antara lain penciptaan lapangan kerja yang lebih banyak, lebih baik
(decent), dan kesetaraan upah bagi pekerja perempuan; sistem perlindungan jaminan sosial
dengan dunia kerja yang terus berubah; dan digital platform dan kerja jarak jauh (remote) yang
berpusat pada manusia.
"Pertemuan para menteri ketenagakerjaan G20 ini akan membahas solusi terbaik untuk
mengatasi berbagai permasalahan ketenagakerjaan yang terjadi di masing-masing negara
sehingga hasilnya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dunia," kata Sekretaris
Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, di Catania Italia pada Senin (21/6).
Anwar menjelaskan pembahasan itu menjadi hal yang sangat penting karena mencerminkan
kondisi lapangan kerja yang faktual saat ini.
Diharapkan, lanjut dia, bisa digunakan untuk menjawab tantangan di masa depan.
"Kerja sama ini perlu didukung dengan mengedepankan prinsip-prinsip pekerjaan yang layak,
termasuk memperkuat dialog sosial," kata Sekjen Anwar.
Eks Sekjen Kemendes PDTT itu optimistis kolaborasi yang baik dan produktif antara pemerintah
dan stakeholders ialah kunci penting untuk mengatasi tantangan ketenagakerjaan di masa
depan.
"Pemerintah, industri, serikat pekerja, organisasi masyarakat sipil, akademisi, dan mitra
pembangunan internasional harus bekerja sama," ujarnya.
Anwar menambahkan pertemuan para menteri ketenagakerjaan ini diagendakan akan
menghasilkan dua deklarasi yaitu deklarasi Menteri Ketenagakerjaan G20 dan deklarasi bersama
Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Pendidikan G20.
Selain itu, dalam agenda deklarasi bersama Menteri Ketenagakerjaan dan Menteri Pendidikan
negara G20, tambah Anwar akan membahas persoalan fase transisi dari dunia pendidikan ke
dunia kerja ( transitions from education to work ).
"Ini bukanlah isu yang baru. Namun begitu, seiring perkembangan zaman yang banyak
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan informasi, perlu adanya langkah-langkah inovatif
dan kolaboratif dalam mengelola isu ini. Sehingga sisi supply and demand dapat terjaga
kesesuaiannya," kata Anwar.
Dia juga mengatakan Pemerintah Indonesia memandang dengan dinamika supply dan demand
industri saat ini.
Oleh karena itu penanganan transitions from school to work memerlukan inovasi dan kolaborasi
yang luas agar tercipta kebijakan dan program yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap
perubahan dunia kerja.
70