Page 398 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 AGUSTUS 2020
P. 398

Para ABK itu bekerja di kapal ikan. Dua tahun terakhir mereka bekerja di Taiwan. Ke 15 ABK ini
              tak mendapat upah yang layak sehingga menuntut haknya ke majikannya.
              "Mereka diberangkatkan oleh agensi PT Gafa Samudra Abadi yang berkantor di Garut," ujarnya
              Ke 15 ABK ini sudah bekerja sesuai kesepakatan kontrak. Namun upah yang diterima tidak sesui
              dengan perjanjian yang disepakati.

              "Mereka akhirnya terpaksa bertahan di rumah tersebut dan berusaha memperoleh haknya. Tidak
              ada pilihan lain karena mereka menuntut haknya," ucapnya.

              Benny berjanji akan mengawal tuntutan para ABK itu. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan
              kepolisian untuk mengusut kasus tersebut. Petugas Gerebek Rumah Mewah  Sebanyak 15 orang
              ditemukan telantar di sebuah rumah mewah yang berada di Cipanas, Kabupaten Garut. Mereka
              merupakan anak buah kapal (ABK).

              Keberadaan  belasan  ABK  telantar  itu  diketahui  setelah    Badan  Perlindungan  Pekerja  Migran
              Indonesia    (BP2MI)  menggerebek  sebuah  rumah  mewah  di  Jalan  Cipanas  Baru,  Desa
              Tegaljambu, Kecamatan Tarogong Kaler, Rabu (19/8/2020) malam.

              Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari ABK soal kondisi
              mereka.  Sekitar  pukul  22.00,  pihaknya  langsung  mendatangi  rumah  yang  dijadikan
              penampungan para ABK.

              "Mereka ini ditelantarkan majikannya. Ada yang mengadu ke kami. Saat kami datangi, ternyata
              benar ke 15 ABK ini telantar," kata Benny kepada wartawan, Kamis (20/8/2020).

              Sekitar 15 petugas BP2MI menggerebek rumah tersebut. Petugas menemukan para ABK dalam
              kondisi lemas dan  kelaparan. Benny menyebut telah berkoordinasi dengan kepolisian untuk
              mengusut  permasalahan  tersebut.  Apalagi  para  ABK  ini  bertahan  di  rumah  itu  untuk
              mendapatkan haknya.

              "Mereka  (ABK)  kami  bawa  ke  rumah  aman  dulu.  Sambil  menyelesaikan  masalahnya,"
              ucapnya.(*).

































                                                           397
   393   394   395   396   397   398   399   400   401   402   403