Page 141 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JULI 2021
P. 141
Judul Alasan Buruh Tidak WFH Meski Positif Covid-19: Takut Upah Tak
Dibayar
Nama Media tempo.co
Newstrend Kasus Positif COVID-19
Halaman/URL https://bisnis.tempo.co/read/1485161/alasan-buruh-tidak-wfh-meski-
positif-covid-19-takut-upah-tak-dibayar
Jurnalis Francisca Christy Rosana
Tanggal 2021-07-20 09:51:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Ringkasan
Aliansi serikat pekerja sektor tekstil, garmen, sepatu, dan kulit mencatat sejumlah buruh tetap
masuk kerja meski terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka terpaksa bekerja lantaran terancam
tak dapat upah bila absen lantaran sakit. “Ada kekhawatiran kalau tidak masuk, upahnya tidak
dibayar. Jadi mereka lebih memilih masuk walau dengan keadaan sakit dengan suspect Colvid-
19,” ujar Ketua Umum Serikat Pekerja Tekstil Sandang Kulit Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
(FSP TSK FSPI) Helmy Salim dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Senin, 19 Juli
2021.
ALASAN BURUH TIDAK WFH MESKI POSITIF COVID-19: TAKUT UPAH TAK DIBAYAR
Aliansi serikat pekerja sektor tekstil, garmen, sepatu, dan kulit mencatat sejumlah buruh tetap
masuk kerja meski terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka terpaksa bekerja lantaran terancam
tak dapat upah bila absen lantaran sakit.
“Ada kekhawatiran kalau tidak masuk, upahnya tidak dibayar. Jadi mereka lebih memilih masuk
walau dengan keadaan sakit dengan suspect Colvid-19,” ujar Ketua Umum Serikat Pekerja Tekstil
Sandang Kulit Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (FSP TSK FSPI) Helmy Salim dalam konferensi
pers yang digelar secara virtual, Senin, 19 Juli 2021.
Buruh tidak memperoleh jaminan upah bila mereka bekerja dari rumah atau work form home
lantaran statusnya merupakan pekerja kontrak atau pekerja lepas. Sejak Undang-undang Nomor
11 Tahun 2021 tentang Cipta Kerja disahkan, banyak buruh dengan status pegawai tetap
mengalami pemutusan hubungan kerja atau PHK dan dipekerjakan kembali dengan status
pekerja lepas.
Dengan begitu, buruh hanya akan memperoleh bayaran sesuai dengan jam kerja mereka. Kondisi
tersebut memberikan tekanan berat bagi buruh di tengah krisis pandemi Covid-19. Buruh
berhadapan dengan ancaman risiko kesehatan yang tinggi dengan jaminan yang minim.
140

