Page 12 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 DESEMBER 2020
P. 12
Ringkasan
Saat ini Indonesia tengah menjabat sebagai Ketua ASEAN Bidang Ketenagakerjaan untuk periode
2020-2022. Selama periode Keketuaannya, Indonesia akan mengajak negara-negara ASEAN
untuk fokus bekerja pada 5 aspek penting.
JABAT KETUA ASEAN BIDANG KETENAGAKERJAAN, INDONESIA PRIORITASKAN 5
PROGRAM
Saat ini Indonesia tengah menjabat sebagai Ketua ASEAN Bidang Ketenagakerjaan untuk periode
2020-2022. Selama periode Keketuaannya, Indonesia akan mengajak negara-negara ASEAN
untuk fokus bekerja pada 5 aspek penting.
"DALAM mengoptimalkan manfaat dan posisi selama Keketuaan Indonesia pada ASEAN Bidang
Ketenagakerjaan, beberapa hal perlu di lakukan adalah memperluas kemitraan dengan mitra
strategis dari berbagai unsur baik di dalam maupun di luar negeri,'' Kata Sekretaris Jenderal
Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, dalam Forum Group Diseussion (FGD) Program
Kerja Keketuaan Indonesia pada ASEAN Bidang Ketenagakerjaan, di kota Yogyakarta, Senin
(7/12/2020) malam.
Selama periode Keketuaan Indonesia, Sekjen Kemnaker menyatakan bahwa Indonesia mencoba
merespon kondisi tantangan global bagi sektor ketenagakerjaan ASEAN saat ini dengan tema
"Mempromosikan Pekerja ASEAN untuk Daya Saing, Ketahanan, dan Ketangkasan pada
Pekerjaan Masa Depan".
Untuk itu, program kerja Keketuaan Indonesia selama 2 tahun ke depan diharapkan dapat
memperhatikan 5 aspek prioritas.
Pertama, memperkuat kerja sama dengan seluruh anggota ASEAN dalam memberikan respon
dan menghadapi pandemi COV1D-19 dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam era future
of work. Hal ini dilakukan salah satunya dengan meningkatkan employability angkatan kerja
Indonesia melalui penerapan pelatihan vokasi yang masif dan sesuai dengan kebutuhan Industri.
"Kita juga mendorong/memfasilitasi pekerja terdampak pandemi dengan program reskilling dan
upskilling, agar pekerja yang terdampak job-shifting mendapat keterampilan sesuai dengan
tuntutan perkembangan teknolongi," katanya.
Kedua, pentingnya terus memperkuat dialog sosial dan memastikan seluruh pekerja telah
terlindungi melalui jaminan sosial tenaga kerja dan jaminan kesehatan, termasuk pekerja migran
Indonesia di seluruh negara penempatan.
Ketiga, memperluas pasar kerja yang fleksibel, namun mampu menyerap SDM Indonesia.
Keempat, pentingnya terus meminimalkan kesenjangan antara partisipasi kerja perempuan dan
laki-laki di Indonesia, dan memastikan tidak ada diskriminasi gender di tempat kerja.
Kelima, meningkatkan kreatifitas dan inovasi produktif dari kaum muda di era ekonomi digital
dengan menyediakan berbagai fasilitas, sarana, dan kemudahan bagi kaum muda untuk
berkreasi yang disesuaikan dengan minat, bakat, dan kepentingan bangsa.
"Saya juga berharap selama periode keketuaan, kita dapat berperan aktif dan produktif
merumuskan program dan kegiatan dalam kerangka kerjasama ASEAN, sesuai dengan
kepentingan nasional dan cita-cita yang termuat dalam piagam ASEAN," ujarnya.
11