Page 46 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 DESEMBER 2020
P. 46
P2TP2A MAKASSAR SELAMATKAN NI YANG NYARIS JADI KORBAN PERDAGANGAN
MANUSIA
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Makassar berhasil
menyelamatkan perempuan inisial NI (17) yang nyaris menjadi korban perdagangan manusia.
NI rencana akan dipekerjakan sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) di Pulau Dobo, Ambon.
"Perdagangan anak di bawah umur kembali terjadi di Makassar. Dari cerita dan kronologi yang
disampaikan korban, ini jelas Human Traficking atau usaha perdagangan orang. Anak ini rencana
akan dipekerjakan di tempat hiburan," kata ketua Kepala P2TP2A Kota Makassar, Tenri A. Palallo
kepada wartawan, Kamis (10/12/2020).
Tenri menyebut,pelaku Human Traficking ini diduga melibatkan banyak orang atau jaringan di
Makassar. Mereka ini merekrut anak perempuan dengan di iming-imingi akan dijadikan sebagai
pramuria atau pelayan di Tempat Hiburan Malam (THM).
"Korbannya pun bukan cuma satu, tapi ada beberapa orang anak perempuan. Anak ini diambil,
kemudian dipalsukan kartu keluarga, di pindah tempatkan untuk selanjutnya dipekerjakan di
THM," ujarnya.
Ia menambahkan, karena ada tanda tangan dan pergantian uang. Ini modus dan menurut Tenri
adalah kelakuan buruk.
Kasus ini terbongkar setelah anak yang baru tamat dibangku SMA di Makassar ini, berhasil lolos
dan melarikan diri dari para pelaku. Awalnya, korban ditampung di salah satu penginapan di
dekat Bandara Sultan Hasanuddin.
"Korban ini ditampung di Wisma dekat Bandara, saat mengetahui dirinya dibawa ke Dobo untuk
melayani nafsu para pria. Ia kemudian melarikan diri," bebernya.
Tenri menerangkan, P2TP2A Makassar telah berkoordinasi dengan Polrestabes Makassar untuk
mendalami kasus ini. Dia juga akan mendatangkan psikolog untuk memeriksakan kejiwaan
korban. Kemudian, korban akan ditempatkan sementara di rumah aman, untuk proses asesment.
Pelaku lanjut Tenri sudah terbang ke Ambon, tersisa satu menurut laporan. Setelah menerima
laporan ini, P2TP2A berkoordinasi kepolisian Polrestabes Makassar.
"Sudah mau di BAP dan tim kami juga sudah asesment korban. Setelah itu, kami akan
mendatangkan Home Care dan Tim Psikolog, kemudian diamankan di rumah aman," jelas Tenri.
45