Page 209 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 MEI 2021
P. 209

Menurut  Ida,  Posko  THR  melaporkan  sejak  20  April  hingga  12  Mei  2021,  terdapat  2.897
              pengaduan, terdiri dari 692 konsultasi THR, dan 2.205 pengaduan THR.
              "Dari data tersebut, setelah kami lakukan verifikasi dan validasi dari aspek kelengkapan data
              serta duplikasi dan repetisi aduan, terdapat data aduan sejumlah 977," kata Ida dalam konferensi
              pers virtual Posko THR 2021 di Jakarta, Rabu (12/5/2021).

              Menaker  menjelaskan,  topik  konsultasi  yang  dilaporkan  masyarakat  pun  menyangkut  5  isu
              terbesar. Adapun yang dikonsultasikan terkait THR bagi pekerja yang mengundurkan diri, THR
              bagi  pekerja  yang  selesai  kontrak  kerjanya,  THR  bagi  pekerja  yang  dirumahkan,  THR  bagi
              pekerja  yang  upahnya  disesuaikan  pada  masa  pandemi,  dan  THR  bagi  pekerja  berstatus
              hubungan kemitraan seperti ojek dan taksi online.

              "Isu terkait pengaduannya adalah THR dibayar secara cicilan oleh perusahaan. Ada yang hanya
              dibayar 50 persen, juga dibayar tidak penuh karena pemotongan gaji. Ada pula THR yang tidak
              dibayarkan 1 bulan gaji, dan THR tidak dibayar karena Covid-19," ujar Menaker.
              Atas pengaduan tersebut, pemerintah melalui Kemnaker sudah memverifikasi dan memvalidasi
              data serta informasi, berkoordinasi dengan Disnaker daerah dan instansi terkait. Kemnaker juga
              akan  menurunkan  tim  pengawas  ketenagakerjaan  dan  merumuskan  rekomendasi  sanksi
              terhadap ketidakpatuhan aturan penyaluran THR.
              "Kami  akan  menggelar  rapat  koordinasi  (rakor)  yang  mengundang  seluruh  kepala  Disnaker
              seluruh daerah dan tim posko THR. Rapat ini akan membahas perkembangan dan penanganan
              tindak  lanjut  atas  laporan  THR  di  daerah  dan  rekomendasi  pengenaan  sanksinya  bagi  yang
              melanggar," kata Ida.

              Editor : Jeanny Aipassa.









































                                                           208
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214