Page 39 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 MEI 2021
P. 39
program pelatihan yang bertujuan meningkatkan kompetensi, produktivitas, dan daya saing
angkatan kerja.
Terjadinya pandemi Co-vid-19 membuat Program Kartu Prakerja beradaptasi dengan terbitnya
payung hukum menjadi Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2020 dan Permenko Bidang
Perekonomian Nomor 11 Tahun 2020. Misi Program Kartu Prakerja pun berubah menjadi semi-
bantuan sosial.
Adapun kelompok sasaran Program Kartu Prakerja adalah semua WNI yang berusia minimal 18
tahun yang tidak sedang menempuh pendidikan formal, buruh, wirausaha, pencari kerja, dan
tenaga kerja korban pemutusan hubungan kerja.
Program Kartu Prakerja dilaksanakan dengan pendekatan. end-to-end digi-tal dan berkolaborasi
dengan lembaga pelatihan, platform digital, dan mitra pembayaran teknologi finansial
Walaupun baru setahun berjalan, Program Kartu Prakerja telah menunjukkan keunggulan
dibandingkan dengan pelatihan konvensional yang bersumber dari dana APBN yang dilakukan
kementerian dan lembaga.
Keunggulan teknologi
Program pelatihan konvensional yang dilakukan secara luring (offline) mengharuskan peserta
datang ke tempat pelatihan yang lokasinya sebagian besar berada di kota-kota sehingga
menyulitkan peserta, terutama mereka yang berasal dari perdesaan.
Sebaliknya pada Program Kartu Prakerja, pelatihan dilakukan secara daring (online) di mana
peserta dapat melakukannya di tempat masing-ma-sing. Program Kartu Prakerja menggunakan
teknologi digital, mulai dari pendaftaran peserta sampai pada pelaksanaan dan HERYUNANTO
evaluasi pelatihannya. Hal ini menjadikan Program Kartu Prakerja sebagai program pelatihan
berbasis digital yang pertama dikelola oleh pemerintah. Keunggulan jangkauan Sebagai dampak
positif dari penggunaan teknologi digital, Program Kartu Prakerja mampu menjangkau seluruh
wilayah NKRI dari Sabang sampai Merauke dan jumlah angkatan kerja yang besar. Selama
setahun, Program Kartu Prakerja telah melatih sekitar delapan juta orang yang tersebar di 514
kabupaten/kota.
Dari Romye Hasballah, tukang las di Sabang, Aceh; Siti Komariah, guru honorer yang kemudian
tembus tes CPNS di Tanjung Selor, Kalimantan Utara; Verly Naomi, ibu rumah tangga yang
menekuni bisnis kecantikan di Papua; hingga peternak ayam Fedry Boelan di ujung selatan
Indonesia di Pulau Rote; semua terjangkau oleh Program Kartu Prakerja yang berlangsung end
to end secara digital.
Keunggulan jaminan mutu Manajemen pelatihan Program Kartu Prakerja dikelola dengan sistem
penjaminan mutu
(guality assurance) yang bersifat terpadu. Pada aspek input, modul pelatihan yang akan masuk
ke dalam ekosistem prakerja terlebih dahulu dikurasi oleh Tim Ahli Independen. Ini dilakukan
untuk memastikan desain pelatihan (training de-sigri) memenuhi persyaratan yang ditetapkan.
Selanjutnya pada aspek proses, pelaksanaan pelatihan (training delivery) juga dipantau Tim
Pemantau Independen untuk memastikan konsistensi antara training design dan pelaksanaan
pelatihannya (training delivery).
Sementara pada aspek out-put, lembaga pelatihan melakukan evaluasi terhadap peserta untuk
memastikan mereka telah menguasai kompetensi yang dilatihkan. Sebaliknya, peserta pelatihan
juga memberikan penilaian terhadap pelatihan yang diikutinya.
38

