Page 65 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JUNI 2021
P. 65
DIDUGA KORBAN PERDAGANGAN MANUSIA, TUJUH PEMUDA ACEH DIPULANGKAN
Pemerintah Aceh melalui Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta memulangkan
tujuh pemuda yang batal terbang ke Dubai, Uni Emirat Arab. Mereka diduga sebagai korban
perdagangan manusia (human trafficking).
Kepala BPPA, Almuniza Kamal mengatakan, ketujuh pemuda asal Aceh tersebut awalnya hendak
berangkat ke Dubai, namun terkendala dengan kurangnya dokumen seperti surat izin dari
perusahaan yang akan memberangkatkan mereka.
"Dari informasi yang kita terima, ketujuh pemuda Aceh ini akan diberangkatkan ke Dubai melalui
Perusahaan China Energy Engineering Corporation atau Energy China (CEEC)," kata Almuniza,
Senin (28/6).
Namun setiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, ketujuh pemuda ini ditahan oleh pihak
imigrasi lantaran tiket yang mereka gunakan bukan tiket pekerja, melainkan tiket pelancong.
Saat itu, oleh otoritas bandara mereka ditahan dan dialihkan ke Polres terdekat untuk diinterogasi
pihak berwajib.
"Usut punya usut, mereka disebut sebagai korban Hmhuman trafficking," jelas Almuniza.
Mengetahui hal itu, Almuniza dibantu berbagai pihak langsung melakukan penelusuran
keberadaan dan diketahui saat ini ketujuh pemuda itu berada di Asrama Fund Oentuek Bantuan
Aceh (FOBA), Jakarta atas informasi dari Ketua Asrama Foba Firdaus dan Ketua Pemuda Aceh
Jakarta (APA), Nazar.
Agar kejadian ini tidak berulang, Almuniza berpesan agar masyarakat jeli dan jangan sampai
menjadi pihak yang dirugikan atas kepentingan orang lain. Apalagi, kata dia, pemuda-pemuda
Aceh ini punya skill pada bidangnya masing-masing, seperti pengelasan dan perbaikan alat
elektronik, termasuk service handphone.
Ketua FOBA Firdaus mengatakan, ketujuh pemuda Aceh tersebut saat ini berada di Asrama
FOBA.
"Insya Allah, Selasa besok BPPA akan membawa pulang ketujuh pemuda ini ke Aceh,
menggunakan Bus Putra Pelangi pukul 14.00 WIB," jelasnya.
Firdaus juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Aceh dalam hal ini Kepala BPPA
karena langsung merespon dengan cepat langkah-langkah konkrit yang dapat ditempuh, salah
satunya dengan segera memulangkan pemuda Aceh tersebut.
Sementara, salah satu Pemuda Aceh yang batal ke Dubai, Rasyidin (28), warga Meunasah Pante,
Kabupaten Aceh Utara menjelaskan, awalnya mereka akan bekerja di Dubai pada sebuah
perusahaan asing.
"Perusahaan ini ada di Aceh, tepatnya di Nagan Raya. Kita sudah ada di Jakarta sejak tanggal
13 Juni menunggu penerbangan," kata Rasyidin.
Namun, tambah dia, saat tiba di bandara, pihaknya malah ditahan karena kekurangan
kelengkapan dokumen, seperti surat izin kerja.
"Kita juga baru paham kalau sebenarnya tiket yang diberikan kepada kami adalah tiket
pelancong, bukan tiket pekerja," sambung Rasyidin.
Meski sempat ditahan oleh pihak Polres bandara, dan juga dibawa ke Dinas Sosial, namun segala
permasalahan sudah selesai.
64