Page 76 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JUNI 2021
P. 76
berubah sehingga metode dan proses pembelajaranya pun harus mengikuti perkembangan
teknologi dan era industri 4.0.
"Review seluruh metode pembelajaran yang saat ini dilakukan," ujarnya, Senin (28/6/2021).
Pendidikan vokasi itu berbeda dengan pendidikan lain sehingga mahasiswa harus betul-betul
dilibatkan dalam dunia nyata. Untuk itu, diperlukan praktik magang di instansi pemerintah atau
swasta untuk mengasah ketajaman, terutama keterampilan yang disesuaikan dengan teori di
kelas.
"Perguruan tinggi vokasi ini harus mampu mewujudkan super link and match antara para
lulusannya dan dunia industri sehingga tercipta relevansi antara program pendidikan dengan
kebutuhan industri," ujarnya.
Dirjen Binwasnaker dan K3 Haiyani Rumondang mengatakan perkembangan teknologi dan
otomatisasi di era industri 4.0 menimbulkan potensi disrupsi dan menciptakan jenis pekerjaan
baru.
Kondisi ini pada akhirnya bisa menyebabkan permintaan tenaga kerja industri tidak lagi sama
dengan keterampilan yang dimiliki oleh para lulusan perguruan tinggi. Apalagi diakui, mismatch
antara kebutuhan dan ketersediaan skill tenaga kerja masih tinggi.
Berdasarkan studi dari McKinsey diperkirakan akan ada 27 juta pekerjaan yang hilang di
Indonesia, sebaliknya akan muncul 47 juta pekerjaan baru. Bahkan sebanyak 30 persen
pekerjaan di dunia akan digantikan dengan mesin.
"Ini jelas menjadi tantangan sehingga diperlukan upaya dari setiap lulusan perguruan tinggi
vokasi untuk meningkatkan kemampuan kreativitas dan inovasi sendiri, di samping yang
didapatkan dari universitas. Jangan sampai begitu selesai kuliah, keahlian yang dimiliki tidak lagi
cocok dengan permintaan dan kebutuhan industri," ujarnya.
Bagaimanapun Indonesia masih akan membutuhkan lebih banyak pekerja yang memiliki
keterampilan menengah tinggi. Jika SDM dan tenaga kerja di Indonesia tidak mengembangkan
kemampuannya melalui keterampilan, maka akan sulit bersaing di era digital saat ini.
Di sisi lain, dia juga menilai bahwa pasar tenaga kerja yang aktif ini harus didukung oleh regulasi
yang membuka ruang adanya kecocokan dan kemudahan dari sisi suply and demand.
75