Page 99 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 JUNI 2021
P. 99
"Per 31 Maret 2021, saldo dana Kartu Prakerja tahun 2020 Rp 0,- karena semua sisa saldo telah
dikembalikan," kata Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja, Denni
Puspa Purbasari, di Jakarta, Senin (278/6).
Menurut Denni, Program Kartu Prakerja hadir untuk menjawab dua tantangan besar dunia
ketenagakerjaan kita, yakni terbatasnya lapangan kerja serta rendahnya produktivitas akibat
'skill gap' antara kebutuhan pasar kerja dan ketersediaan sumber daya manusia berkualitas. Hal
ini dibuktikan dengan profil 135 juta angkatan kerja kita dengan 90 persen di antaranya belum
pernah mengikuti pelatihan bersertifikat.
"Data Bank Dunia pun menyebut bahwa peningkatan keterampilan melalui pelatihan bukan
prioritas, baik bagi pekerja maupun bagi perusahaan. Karena itulah, Kartu Prakerja hadir untuk
memberikan beasiswa pelatihan peningkatan keterampilan kerja," urai Deputi Ekonomi Kepala
Staf Kepresidenan 2015-2020 ini.
65,60 Juta Pendaftar Kartu Prakerja Data hingga 27 Juni 2021, selama 17 gelombang pembukaan
program, Kartu Prakerja telah menjaring 65,60 juta pendaftar teregistrasi di situs prakerja.go.id.
Setelah melalui beberapa kali saringan seleksi, sebanyak 8,28 juta orang dinyatakan sebagai
penerima efektif Kartu Prakerja.
"Dana insentif Prakerja pada 2020 telah kami salurkan sebesar Rp 13,36 triliun, sementara pada
semester pertama 2021 sejumlah Rp 5,77 triliun," terangnya.
Fakta menggembirakan lain, dari 35 persen penerima Kartu Prakerja tahun 2020 yang
sebelumnya tidak bekerja kini telah bekerja kembali, membuka usaha atau menjadi freelancer.
Demikian pula di semester awal 2021, ditemukan catatan awal 29 dari 89 persen penerima Kartu
Prakerja yang awalnya tidak bekerja telah bekerja kembali, membuka usaha atau menjadi
freelancer.
Selain manfaat pelatihan keterampilan, insentif yang tersalurkan dimanfaatkan dengan baik oleh
penerima Kartu Prakerja. Sebanyak 95 persen peserta menggunakan dana bantuan hidup untuk
kebutuhan pangan, 74 persen untuk keperluan listrik dan air, 70 persen untuk modal usaha, 64
persen untuk bensin/solar serta 61 persen untuk membeli pulsa/paket internet. [bim].
98