Page 24 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 Januari 2021
P. 24
penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) atau yang biasa dikenal dengan TKI ke Arab Saudi.
Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan
PKK) Kementerian Ketenagakerjaan, Suhartono, mengatakan uji coba penempatan melalui SPSK
ke Arab Saudi rencananya akan dimulai dengan penempatan sekitar 280 pekerja migran akhir
bulan Februari 2021.
PEMERINTAH SIAPKAN SISTEM PENEMPATAN SATU KANAL BAGI TKI KE ARAB
SAUDI
Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemnaker ) menyebutkan Pemerintah Indonesia menyiapkan
implementasi Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK) atau one channel system untuk
penempatan pekerja migran Indonesia (PMI) atau yang biasa dikenal dengan TKI ke Arab Saudi.
Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan
PKK) Kementerian Ketenagakerjaan, Suhartono, mengatakan uji coba penempatan melalui SPSK
ke Arab Saudi rencananya akan dimulai dengan penempatan sekitar 280 pekerja migran akhir
bulan Februari 2021.
Suhartono menjelaskan, Kemnaker telah memanggil Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja
Indonesia (APJATI) untuk memastikan kesiapan Perusahaan Penempatan Pekerja Migran
Indonesia (P3MI) dalam mengimplementasikan SPSK ini.
"Ini saya ingin memastikan persiapan yang sudah dilakukan dari teman-teman P3MI dalam
rencana penempatan pekerja migran dalam skema SPSK. Kita harus memastikan kesiapan
administrasinya, kesiapan sarana-prasarana serta kompetensi pekerja migran yang sudah
disiapkan P3MI," kata Suhartono di Jakarta, Rabu (27/1/2021).
Pertemuan dengan APJATI juga untuk memastikan kesiapan perusahaan mitra penempatan PMI
di Arab Saudi atau yang dikenal dengan istilah syarikah dalam mengimplementasikan SPSK ini.
Jangan sampai sudah disiapkan dengan baik, tapi di sana pun belum siap. Artinya kedua belah
pihak yaitu P3MI dan syarikah ini harus sama-sama sudah siap.
Selain itu, pihaknya juga ingin memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan baik dalam
implementasi SPSK. Mulai dari Tahap persiapan dan proses pemberangkatan di Indonesia,
maupun sesampainya di negara penempatan.
"Saya juga memastikan mereka ketika di dalam negeri, di Indonesia, ini clear. Dia tidak terpapar
COVID-19. Di samping itu dia juga dalam kondisi yang sehat. Demikian juga nanti setelah
berangkat ke negara penempatan ini protokol kesehatan juga pasti dilakukan," ujarnya.
Pemerintah juga akan memastikan semua calon PMI yang akan diberangkatkan benar-benar
telah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan, antara lain mereka memiliki kompetensi
sesuai kebutuhan pemberi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi.
Melalui skema SPSK, sistem perjanjian/kontrak bagi pekerja migran bukan lagi dengan user
(pengguna/majikan), melainkan dengan pihak ketiga berbadan hukum yang disebut syarikah
(perusahaan) Ketua Umum APJATI, Ayub Basalamah menambahkan, pihaknya mendukung
kebijakan pemerintah dalam penempatan pekerja migran ke Arab Saudi dengan skema SPSK.
Pihaknya terus melakukan berbagai persiapan dalam melaksanakan skema SPSK.
"Saat ini ada P3MI yang telah memiliki Job Order (JO) dan siap memberangkatkan PMI ke Arab
Saudi melalui SPSK. Nantinya, para PMI yang diberangkatkan akan bekerja sebagai housekeeper.
Ditargetkan akhir Februari kita mencoba memberangkatkan kurang lebih 280 PMI," kata Ayub.
23