Page 27 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 Januari 2021
P. 27
280 PEKERJA MIGRAN AKAN DITEMPATKAN DI ARAB SAUDI DENGAN SISTEM
BARU
Pemerintah menyiapkan implementasi Sistem Penempatan Satu Kanal (SPSK) untuk penempatan
pekerja migran Indonesia ( PMI ) ke Arab Saudi.
Uji coba penempatan melalui SPSK ke Arab Saudi rencananya akan dimulai akhir Februari tahun
ini, dengan penempatan sekitar 280 pekerja migran.
Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Binapenta dan
PKK) Kementerian Ketenagakerjaan Suhartono mengatakan, Kemenaker telah memanggil
Asosiasi Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (APJATI) untuk memastikan kesiapan
Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dalam mengimplementasikan SPSK
ini.
"Jangan sampai kita sudah siapkan dengan baik, tapi di sana pun belum siap. Artinya kedua
belah pihak yaitu P3MI dan syarikah ini harus sama-sama sudah siap," katanya dalam keterangan
tertulis, Rabu (27/1/2021).
Melalui skema SPSK, jelas Suhartono, sistem perjanjian atau kontrak bagi pekerja migran bukan
lagi dengan user (pengguna), melainkan dengan pihak ketiga berbadan hukum yang disebut
syarikah (perusahaan).
Dia menambahkan, pihaknya juga ingin memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan baik
dalam implementasi SPSK. Mulai dari tahap persiapan dan proses pemberangkatan di Indonesia,
maupun sesampainya di negara penempatan.
"Saya juga memastikan mereka ketika di dalam negeri, di Indonesia, ini clear. Dia tidak terpapar
Covid-19. Demikian juga nanti setelah berangkat ke negara penempatan ini protokol kesehatan
juga pasti dilakukan," ujarnya.
Tak hanya itu, kata dia, pemerintah akan memastikan semua calon PMI yang akan
diberangkatkan benar-benar telah memenuhi persyaratan. Salah satunya memiliki sertifikat
kompetensi.
Sementara Ketua Umum APJATI Ayub Basalamah mengatakan, pihaknya mendukung kebijakan
pemerintah dalam penempatan pekerja migran ke Arab Saudi dengan skema SPSK. Pihaknya
terus melakukan berbagai persiapan dalam melaksanakan skema SPSK.
"Saat ini ada P3MI yang telah memiliki Job Order (JO) dan siap memberangkatkan PMI ke Arab
Saudi melalui SPSK. Nantinya, para PMI yang diberangkatkan akan bekerja sebagai housekeeper.
Ditargetkan akhir Februari kita mencoba memberangkatkan kurang lebih 280 PMI," kata Ayub.
Dalam implementasi SPSK tahap pertama ini, kata Ayub, P3MI akan memprioritaskan eks PMI.
Baik eks PMI yang pernah bekerja di Timur Tengah, maupun di Negara-negara Asia Pasifik.
Sedangkan untuk PMI baru, salah satu syarat mutlaknya adalah memiliki kompetensi dan
kemampuan bahasa.
"Dari sisi kompetensi kami prioritaskan PMI yang sudah berpengalaman ke luar negeri. Artinya
bisa eks PMI ke Timur Tengah atau eks Asia Pasifik, itu juga menjadi prioritas kita. Sambil
menunggu yang lain meningkatkan kompetensi," ujarnya.
26