Page 114 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 DESEMBER 2021
P. 114

Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Kemnaker, Muhammad Ali di Dubai, PEA,
              Selasa (22/12/2021).


              KEMNAKER BUKA PELUANG ORANG INDONESIA BEKERJA JADI PERAWAT DAN
              PARAMEDIS DI PERSATUAN EMIRAT ARAB

              Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami, DUBAI - Pemerintah Persatuan Emirat Arab
              (PEA) menawarkan kerja sama penempatan tenaga kerja profesional dan pemagangan kepada
              Pemerintah Indonesia.

              Tenaga kerja yang banyak dibutuhkan yakni perawat, paramedis, dan asisten kesehatan dengan
              standar kualifikasi yang telah ditetapkan negara PEA.

              Tawaran  atau  peluang  kerja  tersebut  disampaikan  oleh  Ahmed  Alhajeri  selaku  CEO  National
              Ambulance,  perusahaan  yang  bergerak  di  penyediaan  jasa  ambulans  berada  di  bawah
              Kementerian Dalam Negeri PEA kepada Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan
              Pemagangan Kemnaker, Muhammad Ali di Dubai, PEA, Selasa (22/12/2021).

              "Mereka  (PEA)  perlu  banyak  tenaga  kerja  perawat  dan  paramedis.  Ini  bisa  dikerjasamakan
              nantinya, baik skema penempatan maupun pemagangan, " ujar Ali Hapsah.

              Ali Hapsah menjelaskan, untuk menangkap peluang kerja dari PEA tersebut, pihaknya memiliki
              dua opsi.

              Pertama, untuk meningkatkan standar tenaga kerja yang dibutuhkan PEA, pihaknya menawarkan
              kerja sama peningkatan kompetensi para calon tenaga kerja agar mampu memenuhi kualifikasi
              yang dibutuhkan sebelum penempatan.

              "Keterampilan  yang perlu  ditingkatkan  adalah  selain  kemampuan dasar  bahasa  Inggris,  juga
              kemampuan  teknis.  Setelah  sesuai  kriteria  yang  diinginkan,  Calon  Pekerja  Migran  Indonesia
              (CPMI) tersebut baru di bawa ke sini, " kata Ali Hapsah.

              Opsi kedua lanjut Ali Hapsah, yakni merekrut tenaga kerja yang secara persyaratan dasar sudah
              terpenuhi, tetapi belum sampai pada level yang diharapkan di negara PEA.

              Para tenaga kerja itu dibawa ke PEA sebagai peserta magang hingga kompetensinya mencapai
              level yang dibutuhkan.

              "Ketika sudah mencapai level yang diinginkan, barulah dikonversi menjadi pekerja permanen.
              Tadi  kami  sudah  sepakat,  dan  meminta  Ambassador  untuk  membicarakan  dengan  Menteri
              Kesehatan di PEA untuk merealisasikan rencana kerja sama tersebut, " ujarnya.

              Ali  Hapsah  mengatakan  langkah  selanjutnya  tinggal  Dubes  Indonesia  di  PEA  untuk
              mengkomunikasikan rencana kerja sama ini kepada pihak terkait di PEA, agar segera mungkin
              ditindaklanjuti melalui skema pemagangan atau penempatan tenaga kerja.

              "Prinsipnya ini menjadi bagian yang perlu dibicarakan lebih lanjut di Indonesia karena baik skema
              magang maupun penempatan, keduanya menggunakan visa kerja.
              PEA tidak kenal visa training. Nah, kita perlu arahan pimpinan di Kemnaker terkait hal ini, magang
              dengan menggunakan visa kerja, " ujar Ali.





                                                           113
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119