Page 170 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 DESEMBER 2021
P. 170
UNI EMIRAT ARAB BUTUH BANYAK PERAWAT DAN PARAMEDIS DARI INDONESIA
Pemerintah Persatuan Emirat Arab (PEA) menawarkan kerja sama penempatan tenaga kerja
profesional dan pemagangan kepada Pemerintah Indonesia. Tenaga kerja yang banyak
dibutuhkan yakni perawat, paramedis, dan asisten kesehatan dengan standar kualifikasi yang
telah ditetapkan negara PEA.
Tawaran atau peluang kerja tersebut disampaikan oleh Ahmed Alhajeri selaku CEO National
Ambulance, perusahaan yang bergerak di penyediaan jasa ambulans berada di bawah
Kementerian Dalam Negeri PEA kepada Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan
Pemagangan Kemnaker, Muhammad Ali di Dubai, PEA.
"Mereka (PEA) perlu banyak tenaga kerja perawat dan paramedis. Ini bisa dikerjasamakan
nantinya, baik skema penempatan maupun pemagangan, " ujar Ali Hapsah, Jakarta, Kamis
(23/12).
Ali Hapsah menjelaskan, untuk menangkap peluang kerja dari PEA tersebut, pihaknya memiliki
dua opsi. Pertama, untuk meningkatkan standar tenaga kerja yang dibutuhkan PEA, pihaknya
menawarkan kerja sama peningkatan kompetensi para calon tenaga kerja agar mampu
memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan sebelum penempatan.
"Keterampilan yang perlu ditingkatkan adalah selain kemampuan dasar bahasa Inggris, juga
kemampuan teknis. Setelah sesuai kriteria yang diinginkan, Calon Pekerja Migran Indonesia
(CPMI) tersebut baru di bawa ke sini, " kata Ali Hapsah.
Opsi kedua lanjut Ali Hapsah, yakni merekrut tenaga kerja yang secara persyaratan dasar sudah
terpenuhi, tetapi belum sampai pada level yang diharapkan di negara PEA. Para tenaga kerja itu
dibawa ke PEA sebagai peserta magang hingga kompetensinya mencapai level yang dibutuhkan.
"Ketika sudah mencapai level yang diinginkan, barulah dikonversi menjadi pekerja permanen.
Tadi kami sudah sepakat, dan meminta Ambassador untuk membicarakan dengan Menteri
Kesehatan di PEA untuk merealisasikan rencana kerja sama tersebut, " ujarnya.
Dubes Indonesia akan Menindaklanjuti Ali Hapsah mengatakan langkah selanjutnya tinggal
Dubes Indonesia di PEA untuk mengkomunikasikan rencana kerja sama ini kepada pihak terkait
di PEA, agar segera mungkin ditindaklanjuti melalui skema pemagangan atau penempatan
tenaga kerja.
"Prinsipnya ini menjadi bagian yang perlu dibicarakan lebih lanjut di Indonesia karena baik skema
magang maupun penempatan, keduanya menggunakan visa kerja. PEA tidak kenal visa training.
Nah, kita perlu arahan pimpinan di Kemnaker terkait hal ini, magang dengan menggunakan visa
kerja," ujar Ali.
Secara terpisah, Direktur Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri (PTKDN) Kemnaker, Nora
Kartika, menjadi narasumber dalam Kebijakan Ketenagakerjaan yang Inklusif bagi Penyandang
Disabilitas di business lounge paviliun Indonesia di Expo 2020 Dubai.
Dalam kegiatan yang dihadiri para pengusaha-pengusaha Dubai di bidang kesehatan dan
housekeeping itu, Nora Kartika memaparkan rekomendasi arah kebijakan Kemnaker ke depan
dalam layanan inklusif bagi Penyandang Disabilitas.
Di antaranya memperkuat pengarusutamaan ketenagakerjaan inklusif di sektor pemerintah dan
swasta (sosialisasi, diseminasi berkelanjutan), meningkatkan infrastruktur dan akses ekonomi
untuk mendukung aksesibilitas lingkungan dan di dalam dunia kerja dan memperluas
kesempatan partisipasi penyadang disabilitas untuk bekerja di sektor pemerintah dan BUMN.
169