Page 174 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 DESEMBER 2021
P. 174
KANTORNYA DIDUDUKI BURUH, GUBERNUR BANTEN WAHIDIN HALIM AKAN
LAPOR JOKOWI HINGGA KAPOLRI
TANGERANG, - Gubernur Banten Wahidin Halim hendak melaporkan peristiwa penggerudukan
kantornya di Serang, Banten, yang terjadi pada Rabu (22/12/2021) sore, kepada Presiden Joko
Widodo.
Kantor dia digeruduk oleh buruh yang melakukan aksi unjuk rasa menuntut revisi besaran upah
minimum kabupaten/kota (UMK) di Provinsi Banten tahun 2022.
"Saya menyerahkan kepada pihak-pihak berwenang dan saya sudah membuat konsep, perlu
saya laporkan perkembangan ini kepada Presiden, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Dalam
Negeri, departemen, dan lembaga terkait, Kapolri, misalnya," kata Wahidin di kediamannya di
Pinang, Kota Tangerang, Kamis (23/12/2021).
Menurut Wahidin, pihaknya perlu melaporkan penggerudukan tersebut karena dapat membuat
para kepala daerah takut saat mengambil keputusan.
Keputusan yang dimaksud tak hanya soal penentuan UMK, tetapi keputusan lainnya.
Berkait penentuan UMK di Provinsi Banten, Wahidin mengaku bahwa pihaknya sudah mengikuti
ketentuan yang berlaku, yaitu Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021.
"Karena nanti gubenur pada takut, wali kota, bupati, kalau ngambil keputusan. Bahkan undang-
undang memberikan kewenangan ke pemerintah daerah, tapi kita diikuti peraturan-peraturan,
kita kan terikat pada aturan," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, aksi unjuk rasa para buruh dilakukan dengan cara berorasi hingga
menutup jalan di depan Kantor Gubernur Banten di Kawasan Pusat Pemerintah Provinsi Banten
(KP3B) Kota Serang.
Jelang malam, buruh berhasil menjebol pintu gerbang dan portal hingga masuk ke dalam ruang
kerja Gubernur Banten.
Saat di dalam ruangan, satu per satu buruh melakukan aksi duduk di kursi kerja Gubernur
bergaya bak seorang pemimpin dan diabadikan menggunakan gawai oleh rekannya.
Tak hanya itu, buruh pun mengambil air minum dari dalam lemari pendingin yang berada di
dalam ruang kerja gubernur.
Saat di ruang kerja, tak terlihat petugas Satuan Polisi Pamong Praja atau Kepolisian yang
mencoba mengadang para buruh yang bebas beraktivitas di ruang kerja orang nomor satu di
Provinsi Banten itu.
Ketua DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) Provinsi Banten Intan Indria Dewi mengatakan,
Gubernur Banten belum pernah sekali pun menemui buruh saat unjuk rasa di depan kantornya.
"Sampai detik ini, Gubernur tidak pernah menenui buruh, dan harapan hari ini seharusnya
Gubernur bisa duduk bersama kami membahas revisi SK UPM 2022," kata Intan.
173