Page 176 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 DESEMBER 2021
P. 176

ANIES EFFECT BISA NGERI, GUBERNUR LAIN BISA DIDEMO GEGARA UMP

              Jakarta,  -  Keputusan  Gubernur  DKI  Jakarta  Anies  Baswedan  yang  merevisi  upah  minimum
              provinsi DKI Jakarta tahun 2022 bisa berefek domino. Gubernur di daerah lain bisa mengubah
              kebijakan  dengan  menaikkan  UMP  di  atas  ketentuan  Kementerian  Ketenagakerjaan  atau
              pemerintah pusat berdasar UU Cipta Kerja.

              "Pasti  lah  (Gubernur  lain  bisa  ikut),  apalagi  demo  juga  di  sana.  Kalau  demo  terus,  diteken,
              pengusaha mau bayar? makanya harus ada diskusi tripartit," kata Pengamat Kebijakan Publik
              Agus Pambagio kepada Kamis (23/12/21).

              Ia bilang nilai UMP yang berubah-ubah bisa berdampak pada ketidakpastian berusaha. Pasalnya,
              dunia  usaha  sudah  menyusun  struktur  skala  upah  sejak  bulan  lalu.  Jika  ada  perubahan
              mendadak, maka banyak perusahaan harus kembali menyusun ulang biaya untuk sumber daya
              manusianya (SDM).

              "Kemnaker harus take action, kalau nggak Presiden (bisa-bisa) nyuruh Menteri Marves lagi,"
              seloroh Agus.

              Namun, keputusan yang lahir dari Kemnaker tidak boleh lagi dalam bentuk Surat Edaran (SE)
              seperti yang sudah terjadi sebelumnya, misal dalam ketentuan Tunjangan Hari Raya (THR) di
              tahun  2020  lalu.  Bahkan,  dalam  penetapan  UMP  tahun  2021  pun,  Menaker  lagi-lagi  hanya
              mengeluarkan Nomor M/11/HK.04/2020 SE yang ditujukan kepada Gubernur se-Indonesia.

              "Makanya buat peraturan itu harus sesuai UU 12 tahun 2011 (Tentang Pembentukan Peraturan
              Perundang-Undangan) yang diperbarui UU 15 tahun 2019 (Tentang Perubahan atas UU 12 tahun
              2011), di situ ada hirarkinya. Masalahnya pemerintah sejak Covid-19 bikinnya pake SE yang tidak
              berkekuatan hukum, jadi orang melanggar juga nggak apa-apa," sebutnya.

              Akibat ketidakjelasan hukum, buruh pun tetap bersuara kencang. Presiden Konfederasi Serikat
              Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal juga bakal 'menyeruduk' kantor Gubernur di wilayah lain
              agar penetapan UMP bisa lebih tinggi.

              "Buruh  Indonesia  sedang  mempersiapkan  aksi  besar  besaran  di  kantor  gubernur  di  seluruh
              Indonesia dan di seluruh kantor Apindo pusat provinsi, serta ibu kota di seluruh Indonesia,"
              sebutnya.(hoi/hoi).






























                                                           175
   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181