Page 204 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 DESEMBER 2021
P. 204
Judul Ekonom: Kenaikan Upah Akan Percepat Pemulihan Ekonomi
Nama Media rctiplus.com
Newstrend Upah Minimum 2022
Halaman/URL https://www.rctiplus.com/news/detail/ekonomi/1833203/ekonom-
kenaikan-upah-akan-percepat-pemulihan-ekonomi
Jurnalis Ekonomi
Tanggal 2021-12-23 14:31:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos, Non Rilis
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
positive - Bhima Yudhistira (Direktur Center of Economic and Law Studies) Upah minimum adalah
bentuk jaminan sosial bagi pekerja yang baru masuk dunia kerja. Ketika masuk kerja dalam
situasi pandemi, dan inflasi diperkirakan naik tahun depan di atas 5% maka si pekerja akan
terlindungi dengan upah minimum yang lebih besar
positive - Bhima Yudhistira (Direktur Center of Economic and Law Studies) Uangnya akan
mengalir lagi ke ekonomi dan yang diuntungkan pengusaha juga karena omzetnya jadi lebih
besar
negative - Bhima Yudhistira (Direktur Center of Economic and Law Studies) Oleh karena itu
banyak negara saat ini menaikkan upah minimum tinggi sekali, agar ekonominya lebih cepat
pulih. Jerman misalnya, mau menaikkan upah minimum 25%, padahal kan di Jerman upahnya
sudah tinggi
negative - Anies Baswedan (Gubernur Dki Jakarta) Bayangkan, kondisi ekonomi sudah lebih baik
pakai formula malah keluar angkanya 0,8%
positive - Suharso Monoarfa (Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional) Bahwa ini perlu
karena ini resiprokal, akan membalik kok. Akhirnya produk-produk itu akan bertambah, akan
menggerakkan demand
Ringkasan
Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira
mendukung kenaikan upah minimum yang memadai bagi para pekerja. Selain menjadi jaminan
sosial, kenaikan upah menurutnya akan mempercepat pemulihan ekonomi. Bhima mengatakan,
Kenaikan upah minimum di tengah pandemi Covid-19 dapat memberikan jaminan sosial untuk
masyarakat, khususnya mereka yang baru memasuki dunia kerja. Menurutnya, hal ini penting
mengingat jaminan sosial di Indonesia saat ini masih relatif kecil, hanya berkisar 2% dari PDB
203