Page 226 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 DESEMBER 2021
P. 226

Seperti  diketahui,  kontribusi  konsumsi  rumah  tangga  menjadi  mayoritas  pada  perekonomian
              nasional. Kontribusi tersebut dapat menyumbang hingga 56%. "Itu artinya memberikan bantalan
              pertumbuhan consumption setidak-tidaknya 5,2 persen. Jadi kalau 56 persen saja dari GDP kita
              itu adalah consumption kenaikan itu saja 2,3 persen sudah ada di tangan," kata Suharso dalam
              keterangannya di Jakarta, Rabu (22/12/2021).

              Menurut  dia  jika  UMP  2022  meningkat  sekitar  5  persen,  maka  konsumsi  masyarakat  bisa
              mencapai  Rp180  triliun  per  tahun.  Hal  tersebut  juga  nantinya  akan  menciptakan  peluang
              pertumbuhan ekonomi tumbuh lebih tinggi jadi terbuka pada tahun depan. Untuk itu, pihaknya
              berharap pengusaha tidak menolak keputusan revisi UMP DKI.

              "Bahwa ini perlu karena ini resiprokal, akan membalik kok. Akhirnya produk-produk itu akan
              bertambah, akan menggerakkan demand," pungkasnya.

              Di sisi lain, kenaikan UMP 2022 memang sejatinya tidak bisa hanya mengacu sebesar 1,09 persen
              di dalam aturan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan. Sebab,
              besaran kenaikan tersebut tidak berdampak signifikan pada pertumbuhan konsumsi.

              Sebelumnya,  Anies  merevisi  besaran  UMP  DKI  2022  karena  mempertimbangkan  proyeksi
              pertumbuhan ekonomi nasional dari Bank Indonesia (BI) sebesar 4,7 persen sampai 5,5 persen
              pada tahun depan. Sementara inflasi diperkirakan berada di kisaran 2 persen sampai 4 persen.


















































                                                           225
   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231