Page 301 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 NOVEMBER 2020
P. 301
Kesimpulan itu didapat setelah tim FISIP UMJ melakukan penelitian bertema "Komunikasi
Berbasis Online PMI Hong Kong dengan Keluarga dalam Pengelolaan Finansial" dilakukan sejak
2018. Penelitian itu didanai Kementerian Riset dan Teknologi (Kemeneristek)/BRIN dengan lokus
di Hong Kong, Malaysia, Lombok, dan Mataram.
Dalam penelitian tersebut, peneliti menemukan PMI di Hong Kong aktif menggunakan ponsel
atau gawai yang selain untuk berkomunikasi dengan keluarga juga digunakan tujuan lain.
Hal itu membentuk jaringan komunikasi yang beragam, yang sayangnya belum terjadi secara
optimal untuk mengembangkan potensi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Hong Kong.
Dalam temuan penelitian, pengetahuan akan pengelolaan keuangan masih belum optimal bagi
PMI. Padahal mereka diharapkan bisa memperbaiki taraf hidup keluarga dan mengelola
penghasilan yang didapat bekerja di luar negeri untuk pendidikan anak, membeli sawah, rumah,
atau usaha produktif.
Menurut Nani, tidak sedikit PMI yang pendapatannya habis untuk kebutuhan keluarga di desa
asal atau sekadar memenuhi gaya hidup di perantauan dan tidak disisihkan untuk ditabung.
Kebanyakan uang yang ditabung merupakan dana sisa dari penghasilan setelah memenuhi
kebutuhan yang mereka anggap lebih penting. Hal itu menyebabkan saat mereka pulang ke
Indonesia, masih ada PMI tidak memiliki tabungan yang cukup atau usaha mandiri guna
melanjutkan hidup.
Menurut anggota tim peneliti, Amin Shabana, permasalahan literasi keuangan itu dapat teratasi
jika PMI bisa mengoptimalkan ponsel dan akses internet yang mereka miliki. Hal itu
memungkinkan melihat biaya komunikasi yang dikeluarkan PMI Hong Kong untuk berkomunikasi
mencapai Rp1 juta hingga Rp1,5 juta per bulan.
Penggunaan ponsel pintar biasanya dilakukan untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak yang
masing-masing memiliki karakteristik berbeda, seperti keluarga, perwakilan pemerintah, sesama
TKI, serta LSM.
"Kami mengidentifikasi pola komunikasi berbasis 'mobile phone' ini membentuk beberapa klaster
jaringan komunikasi oleh PMI sehingga," katanya.
Ia menegaskan jika klaster dalam jaringan PMI memiliki kesadaran untuk menyampaikan
pentingnya pemberdayaan PMI, termasuk dalam hal ekonomi, dalam setiap komunikasi maka
akan menghindari mereka dari hal-hal negatif, seperti meminjam uang dari rentenir.
Berdasarkan temuan dari riset itu, tidak sedikit PMI yang dikejar-kejar penagih hutan dari dana
yang dipinjamnya. Tidak hanya itu, dana yang harus dikembalikan juga mencapai tiga kali lipat
dari uang yang dipinjamkan.
Hasil dari penelitian itu juga menemukan dibutuhkan media komunikasi berisi pengetahuan
pemberdayaan ekonomi, khususnya pengelolaan keuangan yang dibutuhkan PMI.
Beberapa media komunikasi yang dapat diakses oleh PMI dan jaringan komunikasinya, yaitu
website pmicerdas.org, fanpage PMICerdas, Instagram PMICerdas, dan aplikasi keuangan di
android.
Meski demikian, tim peneliti melihat secara garis besar PMI di Hong Kong terlindungi secara
hukum dengan aturan yang baik dengan memperhatikan masalah hak mereka, seperti adanya
hari libur bagi pekerja yang dimanfaatkan mereka dengan berkumpul di Victoria Park.
300