Page 299 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 NOVEMBER 2020
P. 299

UPAH MINIMUM KABUPATEN BEKASI DITETAPKAN RP 4.791.843

              Upah Minimum Kabupaten (UMK) Bekasi 2021 ditetapkan sebesar Rp 4.791.843 atau naik 6,51
              persen dibandingkan tahun sebelumnya senilai Rp 4.498.961 berdasarkan keputusan Gubernur
              Jawa Barat.

              "Keputusan  ini  sudah  ditandatangani  Pak  Gubernur  Sabtu  (21/11/2020)  kemarin  dan  mulai
              berlaku pada tanggal 1 Januari 2021," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi Suhup
              di Cikarang, Senin (23/11/2020).

              Suhup mengatakan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat No.561/Kep.774-Yanbangsos/2020
              tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota se-Jawa Barat tahun 2021 itu menetapkan Kabupaten
              Karawang sebagai daerah dengan UMK tertinggi, selisih Rp 6.500 dengan Kabupaten Bekasi.

              "Kabupaten Bekasi ada di peringkat kedua UMK tertinggi di Jawa Barat sekaligus Nasional, selisih
              Rp 6.500 dengan Kabupaten Karawang," katanya.

              Suhup  mengaku  kenaikan  besaran  upah  ini  melalui  negosiasi  alot  berujung  pengambilan
              keputusan lewat pengambilan suara terbanyak (voting) Dewan Pengupahan Kabupaten Bekasi
              yang terdiri atas pemerintah daerah, serikat buruh, asosiasi pengusaha, dan serikat buruh.

              "Kami  minta  teman-teman  dengan  segala  kekurangannya  bisa  legowo  dan  menerima  hasil
              keputusan UMK 2021 tersebut," katanya.

              Kenaikan UMK ini, kata dia, didasari atas inflasi dan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) namun
              karena di Kabupaten Bekasi tidak ada inflasi akhirnya mengambil inflasi dari Kota Bekasi sebesar
              2,33 persen ditambah 4,18 persen PDB berdasarkan data Badan Pusat Statistik.

              Ketua  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Kabupaten  Bekasi  Sutomo  enggan  memberi
              tanggapan lebih jauh soal kenaikan ini. Dia menegaskan Apindo tidak mengikuti voting yang
              dilakukan saat musyawarah Dewan Pengupahan Kabupaten Bekasi.

              Sutomo  menjelaskan perusahaan  saat  ini tengah  dipusingkan  dengan  kondisi perekonomian.
              "Kami paham teman-teman buruh punya kebutuhan tapi kami juga sedang mumet-mumetnya.
              Karena kami di sini yang bayar," katanya.

              Wakil Ketua PC FSPMI Otomotif Khairul Bakhri mengaku bersyukur angka kanaikan sesuai yang
              diharapkan.  "Gubernur  sudah  menandatangani  keputusan  besaran  UMK.  Alhamdulillah
              perjuangan teman-teman serikat buruh tidak sia-sia meski harus melewati rapat silang pendapat
              yang luar biasa begitu alot," katanya.

              Kenaikan  UMK  Kabupaten  Bekasi  ini  dilalui  dengan  sejumlah  dinamika  bahkan  negosiasi
              penetapan UMK harus melalui tiga kali rapat pengupahan yang berlangsung dalam kurun waktu
              dua pekan.

              Puncaknya  pada  rapat  terakhir  di  Kantor  Dinas  Ketenagakerjaan  Kabupaten  Bekasi,  Rabu
              (18/11/2020) yang diwarnai silang pendapat antara Apindo dengan sejumlah serikat buruh yang
              hadir. Apindo memegang teguh keputusan pusat, tidak ada kenaikan UMK 2021 karena kondisi
              pandemi, dikuatkan dengan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja.

              Di sisi lain, buruh menegaskan harus ada kenaikan. Sebab meski pandemi, operasional industri
              berjalan seperti biasa. Karena perbedaan ini, negosiasi pun berlangsung hingga malam hari dan
              diakhiri melalui voting yang tidak diikuti Apindo.

              (E-3).


                                                           298
   294   295   296   297   298   299   300   301   302   303   304