Page 146 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 FEBRUARI 2021
P. 146
Gubernur Ali Mazi dan Kepala BNPB-RI Doni Monardo menyepakati sejumlah langkah awal terkait
mitigasi warga Pasarwajo dan sejumlah potensi kebencanaan di wilayah lainnya di Provinsi
Sulawesi Tenggara.
Sejumlah usulan Gubernur Ali Mazi terkait rehabilitasi dan rekonstruksi paska bencana longsor
dan banjir besar tahunan pada tahun 2019 dan tahun 2020, yang terjadi di beberapa kab/kota
di Sultra (Kolaka, Kolaka Utara, Kolaka Timur, Konawe Utara, Konawe, Konawe Selatan, dan
Bombana), juga akan segera ditindaklanjuti oleh BNPB-RI setelah dilakukan verifikasi tahap awal.
"Verifikasi tersebut bertujuan untuk mendeteksi besaran dan dampak bencananya seperti apa,"
jelas Gubernur Ali Mazi.
Dalam pertemuan itu Gubernur Ali Mazi dan Kepala BNPB-RI Doni Monardo membicarakan
pemindahan permukiman warga Pasarwajo di pesisir Teluk Buton, masih akan ditindaklanjuti
dengan verifikasi untuk melihat kondisi sesungguhnya yang terjadi di sana dan bagaimana
langkah mitigasinya. Verifikasi juga dilakukan untuk melihat seberapa besar dampak bencana
yang ditimbulkan, utamanya dampak tsunami yang dapat terjadi setiap saat, dan juga banjir
akibat naiknya permukaan air laut, atau air laut yang pasang dan menggenangi daratan pada
daerah yang lebih rendah dari permukaan air laut atau dikenal dengan Rob.
Kepala BNPB-RI Doni Monardo menyatakan bahwa kendati tidak dapat dipastikan kapan, namun
kemungkinan tsunami masih akan terjadi di Pasarwajo, atau di pesisir Kabupaten Buton yang
menghadap langsung Laut Banda. "Jika suatu daerah pernah dilanda tsunami, maka
kemungkinan besar daerah tersebut masih akan menerima impact yang sama, entah kapan,"
kata Doni Mornado.
Sejumlah usulan Gubernur Ali Mazi terkait rehabilitasi dan rekonstruksi paska bencana longsor
dan banjir besar tahunan pada tahun 2019 dan tahun 2020, yang terjadi di beberapa kab/kota
di Sultra (Kolaka, Kolaka Utara, Kolaka Timur, Konawe Utara, Konawe, Konawe Selatan, dan
Bombana), juga akan segera ditindaklanjuti oleh BNPB-RI setelah dilakukan verifikasi tahap awal.
"Verifikasi tersebut bertujuan untuk mendeteksi besaran dan dampak bencananya seperti apa,"
jelas Gubernur Ali Mazi.
Aliran Sungai Wanggu juga mendapat perhatian serius Gubernur Ali Mazi dan Kepala BNPB-RI
Doni Monardo. Sedimentasi (proses pendangkalan) yang terjadi di muara sungai ini, ikut
menyebabkan pendangkalan pada dasar Teluk Kendari.
Volume sedimen yang masuk ke DAS (Daerah Aliran Sungai) Wanggu sebagian besar
disumbangkan oleh aktivitas pertambangan dan kegiatan masyarakat di dua kabupaten/kota
yang dilalui sungai ini. DAS Wanggu merupakan bagian dari Sungai Lasolo - Sampara, yang
secara administratif meliputi Kota Kendari (di Kecamatan Mandonga, Baruga dan Anduonohu),
dan Kabupaten Konsel (di Kecamatan Ranomeeto, Moramo dan Konda).
Pertemuan tersebut berhasil mendorong sejumlah keputusan penting terkait kebencanaan di
Provinsi Sultra. Kedua belah pihak menjadikan potensi kebencanaan di Sultra sebagai perhatian
serius dan harus mendapat penanganan khusus.
Ridwan Badalah mengatakan agenda kerja Gubernur Sultra Kamis malam yakni pertemuan di
Hotel Borobudur membahas pembangunan sektor tambang Sultra yang ramah lingkungan.
Sedangkan pada pertemuan hari ini, Jumat (19/2/2021), Gubernur Ali Mazi dan rombongan
diterima oleh Menteri Kemenko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Panjaitan,
membahas sejumlah hal pembangunan dan investasi.
Lewat rangkaian kunjungan kerja ini Gubernur Sultra Ali Mazi berharap dapat membawa Sulawesi
Tenggara terus maju dan mampu bersaing dengan provinsi lain yang lebih maju. (HenQ).
145