Page 70 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 FEBRUARI 2021
P. 70
JURUS MENAKER IDA FAUZIYAH MELAWAN CALO TKI NAKAL DI NTB
Mataram - Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah meminta Pemerintah Provinsi NTB, untuk
mendampingi para Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) atau TKI yang ingin mengurus
dokumen perjalanan agar tidak tergiur dengan.
Sebab, hingga saat ini masih banyak TKI asal NTB yang berangkat ke luar negeri menggunakan
jalur tidak resmi atau nonprosedural.
"Saya minta bu Kadis dan jajaran Pemprov NTB terus dampingin CPMI, bila perlu Balai Latihan
Kerja (BLK) lebih dimaksimalkan untuk mencegah CPMI yang akan berangkat secara
nonprosedural," ujar Ida Fauziyah, usai meninjau LTSA di Lombok Tengah, Jumat (19/2/2021).
Ida mengakui bahwa saat ini masih banyak warga NTB yang memilih jadi TKI dengan jalur non
prosedural karena tidak mau ribet permasalahan dan persyaratan yang harus dipersiapkan. Para
CPMI yang ingin berangkat ke luar negeri ingin terima beres.
Padahal, para CPMI atau TKI yang berangkat melalui jalur nonprosedural kerap mendapatkan
masalah di negara tempat tujuan seperti penempatan yang tidak sesuai dengan yang dijanjikan
oleh calo, kekerasan seksual, kekerasan fisik, upah yang tidak layak.
"Kalau calonya sih senang aja, banyak calo untuk TKI nonprosedural ini yang tidak peduli dengan
keadaan TKI yang dikirim, pake pasal "yang penting" yang penting berangkat, yang penting fulus
sudah diterima. Itu yang saat ini banyak terjadi," kata dia.
Untuk itu, kementerian saat ini telah mempersiapkan cara jitu untuk melawan calo nakal yang
semabrangan mengirim TKI tersebut dengan dibentuknya program Desmigratif, sebuah layanan
perlindungan pekerja buruh migran yang dimulai dari hulu (Desa) hingga ke hilir.
Ada 4 Pilar pada Desmigratif tersebut yaitu, 1. Layanan Imigrasi, 2. Kegiatan usaha produktif, 3.
Community Parenting, 4. Pembentukan Koperasi Bumdes.
Seluruh pilar tersebut dipastikan akan menjaga seluruh buruh migran baik yang sudah
berangkat, yang akan berangkat dan yang telah balik atau pulang dari negara tujuan.
Saat ini di Indonesia telah dibangun 402 Desmigratif. Sedangkan Khusus di NTB sebagai salah
satu kantong TKI terbanyak, telah dibangun 24 Desmigratif.
"Dengan program Desmigratif ini, para CPMI dan sudah berangkat serta yang balik akan
mendapat edukasi sehingga tidak mudah terkecoh dengan iming iming calo yang memaksa TKI
untuk berangkat secara nonprosedural," kata Ida Fauziyah.
69