Page 95 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 FEBRUARI 2021
P. 95
lagi keputusan yang sudah ada terkait cuti, libur dan lain-lain selama tahun 2021. Sambil
mencermati gelagat perkembangan covid-19 di wilayah Indonesia. Walaupun memang tingkat
kesembuhan pasien covid-19 meningkat dan program vaksinasi dipacu cepat perencananya oleh
Kemenkes," ungkapnya.
EVALUASI CUTI BERSAMA, LIBUR IDUL FITRI DAN NATAL BISA LEBIH PENDEK
JAKARTA - Pemerintah terus mematangkan rencana evaluasi cuti bersama di tahun 2021.
Evaluasi ini diharapkan mampu memunculkan skema liburan yang tepat sehingga tidak memicu
kembali kenaikan kasus aktif Covid-19.
Selama ini libur panjang dan cuti bersama dinilai sebagai salah satu pemicu kenaikan kasus aktiv
Covid-19. Bahkan puncak kenaikan kasus aktif dalam beberapa pecan terakhir dinilai sebagi
dampak cuti natal dan libur tahun baru 2021. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sempat
mengungkapkan, kasus Covid-19 mengalami kenaikan sebesar 40 persen setiap libur panjang
usai. Angka tersebut berdasarkan pemaparan sejumlah pemerhati, relawan dan pegiat
penanganan Covid-19 di Indonesia. Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas COVID-
19, Dewi Nur Aisyah, mengatakan, tiga kali momen libur panjang di 2020 telah mengakibatkan
lonjakan kasus COVID-10 yang signifikan. Pertama terjadi lonjakan kasus positif corona setelah
momen libur lebaran Idul Fitri 22-25 Mei 2020. Pada saat itu, terjadi peningkatan kasus sekitar
70-90 persen dari sebelumnya. Ketika libur panjang 20-23 Agustus 2020, terjadi kenaikan kasus
harian sejumlah 58 persen sampai dengan 118 persen. Pada momen libur panjang 28 Oktober
sampai 1 November 2020 terjadi lonjakan kasus tiga pekan setelah liburan. Kala itu angka
positivity rate berada di angka 13,44 persen.
Peningkatan kasus aktif ini membuat keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 kritis
dan ICU penuh. Kondisi ini membuat pemerintah berhati-hati dalam menentukan libur nasional
dan cuti bersama. Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri yakni Menteri
Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi, dan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Tjahjo Kumolo dengan
No.642/2020, No.4/2020, dan No.4/2020 diketahui jika libur nasional ada 17 hari. Sedangkan
cuti bersama ada tiga gelombang yakni cuti bersama Israj Mi'raj, Cuti Idul Fitri, dan Cuti Hari
Raya Natal. Total ada 23 hari libur nasional dan cuti bersama.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir
Effendy mengatakan rapat evaluasi cuti bersama dan libur nasional 2021 akan dilaksanakan hari
Senin (22/2/2021) mendatang. Menurutnya kemungkinan besar jadwal cuti bersama akan
dikurangi. "Senin (mulai dibahas evaluasi)," katanya saat dihubungi, kemarin.
Muhadjir mengatakan rapat evaluasi libur dan cuti 2021 itu nantinya akan digelar bersama
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo,
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah. "Kemungkinan
akan dikurangi jadwal cuti bersamanya. Berapa jumlahnya? Kita bicarakan dulu dengan Menteri
PAN-RB, Menag dan Menaker," katanya.
Wacana pengurangan cuti bersama ini awalnya dilontarkan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Tjahjo Kumolo. Menurutnya pengurangan libur
nasional dan cuti bersama harus disesuaikan dengan situasi pandemic Covid-19. "Perlu evaluasi
lagi keputusan yang sudah ada terkait cuti, libur dan lain-lain selama tahun 2021. Sambil
mencermati gelagat perkembangan covid-19 di wilayah Indonesia. Walaupun memang tingkat
kesembuhan pasien covid-19 meningkat dan program vaksinasi dipacu cepat perencananya oleh
Kemenkes," ungkapnya.
94