Page 232 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 NOVEMBER 2020
P. 232
belum tentu akan mendongkrak investasi. Ditambah lagi jika kebijakan ini masih
dipermasalahkan dan memunculkan ketidakpastian.
ASA PENCARI KERJA DI MUSIM CORONA
Persaingan pencari kerja di masa pandemi virus corona semakin ketat. Banyak perusahaan
terdampak dan tidak sedikit berakhir tutup. Alhasil pengangguran semakin bertambah.
Sedangkan tiap tahun Indonesia juga melahirkan 2,9 juta angkatan kerja baru.
Kondisi ini seakan memadamkan asa. Apalagi Indonesia akan memasuki bonus demografi.
Diperkirakan 60 persen penduduk Indonesia di 2030 merupakan usia produktif. Kesempatan ini
tentu harus dimanfaatkan dengan membuka beragam peluang investasi demi membuka banyak
lowongan kerja.
Sejak awal 2020, angkatan kerja di Indonesia yang bekerja di sektor informal terus meningkat.
Jumlahnya mencapai 56,50 persen dari total penduduk di Tanah Air. Sedangkan para pekerja
sektor formal berada di 43,50 persen. Lebih kurang selama delapan bulan menghadapi pandemi
Covid-19, jumlah itu terus berkurang. Jutaan orang jadi pengangguran dan pekerja terdampak.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2020 mengalami
peningkatan sebesar 2,36 juta orang dibandingkan Agustus 2019. Seiring berjalan, Tingkat
Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga meningkat 0,24 persen poin dibandingkan Agustus 2019.
Peningkatan TPAK mengindikasikan terjadi peningkatan penduduk usia kerja aktif di pasar kerja.
Baik menjadi penduduk bekerja maupun sebagai penganggur. Peningkatan ini juga bagian
dampak dari pandemi covid-19.
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Piter Abdullah, memandang lapangan
kerja baru bisa tercipta ketika terjadi investasi. Adapun Undang-Undang Cipta Kerja Nomor 11
Tahun 2020 terdiri dari 1.187 halaman dan sudah diteken Presiden Joko Widodo, diakui memang
memberikan berbagai kemudahan berinvestasi.
Meski begitu, kata dia, kemudahan aturan bukan segalanya. Sebab ketika pandemi masih
berlangsung, adanya kemudahan dari UU Cipta Kerja belum tentu akan mendongkrak investasi.
Ditambah lagi jika kebijakan ini masih dipermasalahkan dan memunculkan ketidakpastian.
"Dari sudut pandang pengusaha UU Cipta Kerja memang banyak memberikan kemudahan. Dan
oleh karena itu akan mendorong mereka berinvestasi," kata Piter saat dihubungi merdeka.com.
Pemerintah meyakini UU Cipta Kerja Omnibuslaw jalan keluar dari berbagai tantangan investasi
di tengah pandemi. Melalui kebijakan ini diharapkan para pencari kerja semakin memiliki banyak
kesempatan lantaran para investor dipermudah untuk menanamkan modal di Indonesia. "Ini
satu yang didorong dalam UU Cipta Kerja, agar mereka bekerja dipermudah dan mereka untuk
masuk ke sektor usaha juga disimplifikasi," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto, Kamis (5/11).
231