Page 7 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 NOVEMBER 2020
P. 7

"UMK Jepara lebih rendah dibandingkan Demak, Kudus, apalagi Semarang," tuturnya.

              Kehadiran buruh dan orasi di depan kantor Bupati, menurutnya hanya untuk mengawal jalannya
              rapat  dengan  dewan  pengupahan.  Mereka  ingin  aspirasinya  dapat  didengar  oleh  pimpinan
              daerah. "Buruh berusaha untuk tertib," terangnya.

              Tidak Hadir

              Dalam rapat bersama dewan pengupahan, semula masih ada usulan UMK, yaitu Rp 2.400.000
              dari serikat buruh dan Rp 2.107.000 dari usulan di luar serikat buruh. Adapun Asosisi Pengusaha
              Indonesia  (Apindo)  tidak  hadir  dalam  rapat  kemarin.  Ketua  Dewan  Pengupahan  Kabupaten
              Jepara Edy Sujatmiko menyampaikan, dari hasil rapat dewan pengupahan, dia menyimpulkan
              kenaikan UMK sebesar Rp 67.000, yaitu dari Rp 2.040.000 menjadi Rp 2.107.000.

              Kenaikan ini berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) 78 tahun 2015 tentang Pengupahan. Usulan
              ini  tidak  mengikuti  Surat  Edaran  (SE)  Nomor  M/11/HK.04/2020  tentang  Penetapan  Upah
              Minimum Tahun 2021 pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang tidak
              mengalami kenaikan.

              "Kami sudah ajukan ke pak Bupati, nanti tanggapannya seperti apa, kita tunggu," ungkap Edy
              yang juga menjabat sebagi Sekda Jepara.

              Selanjutnya, UMK Kabupaten Jepara 2021 akan diusulkan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar
              Pranowo pada 14 November mendatang. (H76-30)
              SM/Septina Nafryarrti

              caption:

              BURUH BERDEMO: Para buruh berdemo menuntut kenaikan UMK2021 sesuai KHL (30)








































                                                            6
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12