Page 76 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 7 APRIL 2021
P. 76

tuntutan dalam aksi tersebut. Di antaranya menuntut agar pembayaran Tunjangan Hari Raya
              (THR) 2021 dibayar penuh alias tidak dicicil seperti yang terjadi pada tahun 2020.
              Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan, setidaknya ada
              tiga tuntutan yang wajib dipenuhi pemerintah dan pengusaha dalam aksi ini. Pertama, mencabut
              Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, khususnya klaster ketenagakerjaan.
              Kedua,  meminta  pemerintah  dan  penguasaha  tetap  membayarkan  upah  minimum  sektoral
              kabupaten/kota (UMSK) tahun 2021.

              "Dan yang ketiga memastikan pemerintah dan pengusaha di seluruh Indonesia untuk membayar
              THR tahun 2021 secara penuh dan tidak dicicil," ujar Said dalam konferensi pers virtual, Senin
              (5/4/2021).

              Adapun aksi ini akan berlangsung secara serentak di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
              Timur, DIY, Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bengkulu, dan Riau. Kemudian, Lampung,
              Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Gorotntalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi
              Barat, Maluku, NTB, hingga DKI Jakarta sebagai tingkat nasional dalam aksi kali ini.

              Said  mengatakan,  aksi  nanti  akan  diikuti  puluhan  ribu  buruh  yang  berasal  dari  seribuan
              perusahaan. Mereka di antaranya buruh dari industri banking, logistik, tekstil, garmen, sepatu,
              makanan, minuman, percetakan, penerbitan, media, pariwisata, dan faramasi kesehatan. Selain
              itu aksi juga akan diikuti buruh dari industri kimia, energi, pertambangan, semen, elektronik,
              otomotif, baja, besi, mesin, hingga guru honorer.

              "Bentuk aksinya ada perwakilan yang akan datang ke MK sebagai simbol penolakan Omnibus
              Law Ciptaker dan di daerah ada perwakilan yang datang ke kantor Gubernur atau kantor Bupati
              Wali Kota di daerahnya masing-masing," jelasnya.

              Tidak Dicicil

              Ketua Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KS-BSI) DPC DKI Jakarta, Alson Naibaho
              juga meminta THR tahun ini untuk tidak dicicil. Karena THR adalah harapan bagi kaum buruh
              untuk mendapatkan rasa bahagia dan senang setelah 1 tahun bekerja. "Harapan kita pemerintah
              dan pengusaha punya rasa empati terhadap persoalan yang dihadapi buruh saat ini," ujar Alson
              kepada Harian Terbit, Senin (5/4/2021).
              Alson  menyebut,  saat  ini  persoalan  yang  dihadapi  buruh  di  antaranya  adalah  upah  yang
              dikurangi, upah yang pembayarannya dicicil. Oleh karena itu THR adalah harapan para buruh
              untuk bisa melupakan persoalan yang dihadapinya. "Harapannya THR keagamaan yang dapat
              diterima secara full dan tidak dicicil," tandasnya.

              Alson  mengakui,  saat  ini  memang  tahun  sulit  yang  dihadapi  buruh.  Apalagi  dengan  situasi
              pandemi Covid-19 yang menghantam semua sektor. Ditambah juga saat ini pemerintah juga
              berpihak kepada pengusaha. Oleh karena itu diharapkan pemerintah dan pengusaha memiliki
              hati nurani terhadap penderitaan kaum buruh saat ini.

              "Penyampaian melalui media sosial salah satu yang akan kita lakukan dan berharap pemerintah
              mendengar," tegasnya.

              Safari








                                                           75
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81