Page 21 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 MEI 2021
P. 21

Pola  tersebut,  kata  Faisal,  diperkirakan  berubah  tahun  ini  setelah  indikator  pemicu  tren
              penyerapan  tenaga  kerja  di  Tanah  Air  tidak  hanya  dipengaruhi  oleh  faktor  musiman  seperti
              panen besar. Relaksasi massa yang mulai terjadi dinilai ikut memengaruhi tren tersebut sehingga
              angka TPT berpeluang terus membaik pada Agustus mendatang.

              "Dengan  adanya  faktor  relaksasi  kegiatan  masyarakat  sebagai  faktor  khusus  pada  massa
              pemulihan, TPT Indonesia pada Agustus 2021 berpeluang membaik. Kemungkinan bergerak dari
              6,26  persen  pada  Februari  ke  level  6  persen  pada  Agustus  mendatang,"  ujarnya,  Rabu
              (5/5/2021).

              Berdasarkan  data  BPS,  lapangan  usaha  di  sektor  pertanian  memang  mengalami  pergerakan
              positif sampai dengan Februari 2021. Adapun, kontribusi sektor tersebut terhadap PDB tumbuh
              2,95 persen dengan jumlah tenaga kerja di dalamnya mencapai 30 persen dari total orang yang
              bekerja.

              Kendati demikian, hal tersebut tidak bisa dilihat sebagai hal yang positif semata. Sebab, kata
              Faisal, perbaikan angka TPT belum tentu sejalan dengan kualitas pekerjaan itu sendiri, di mana
              sebagian besar pekerja di Indonesia bekerja di sektor informal yang cenderung tidak stabil.

              BPS mencatat saat ini terdapat sebanyak 78,14 juta orang atau 59,62 persen yang bekerja di
              sektor informal, hanya turun tipis, yakni, 0,85 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2020.
              Kondisi seperti ini dinilai tidak akan emberikan dorongan yang signifikan terhadap perumbuhan
              konsumsi.

              Pemerintah, lanjutnya, juga berhadapan dengan masalah tingginya angka pengangguran berusia
              produktif  di  Indonesia  dibandingkan  dengan  negara-negara  lain  di  kawasan  Asia  Tenggara.
              Menurut laporan CORE Indonesia, pengangguran usia produktif RI menempati urutan pertama,
              di atas Malaysia, Singapura, dan Vietnam.

              Kendati demikian, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah optimistis kondisi pasar kerja RI tahun
              ini akan membaik sebagai konsekuensi logis dari geliat yang terjadi di seluruh sektor lapangan
              usaha.

              Optimisme  tersebut  mengacu  kepada  beberapa  indikator,  di  antaranya  hasil  Suvey  Kegiatan
              Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia, di mana persentase saldo bersih tertimbang (SBT) realisasi
              dan perkiraan penggunaan tenaga kerja pada kuartal II/2021 sudah menyentuh angka positif,
              yakni 0,72 persen.

              "Tahun lalu, SBT realisasi dan perkiraan penggunaan tenaga kerja RI terus menerus berada di
              zona minus," ujarnya.

              Secara sektoral, sambung Ida, pergerakan positif terjadi di sektor pertanian, khususnya pangan
              dan perkebunan; sektor perdagangan; hotel dan restoran; sektor keuangan; real estate; dan
              sektor  konstruksi  yang  diyakini  dapat  secara  signifikan  menyerap  tenaga  kerja  mengingat
              pembangunan infrastruktur masih menjadi proyek prioritas pemerintah.

              Selain itu, Prompt Manufacturing Index (PMI) yang menggambarkan kondisi industri manufaktur
              kian ekspansif juga dinilai memberi sinyal bahwa penyerapan tenaga kerja di sektor tersebut
              akan terus bertambah sepanjang 2021.










                                                           20
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26