Page 261 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 MEI 2021
P. 261

Judul               Ombudsman Kritisi Surat Edaran Soal THR Lebaran
                Nama Media          republika.co.id
                Newstrend           Aturan THR 2021
                Halaman/URL         https://www.republika.co.id/berita/qsmj1j328/ombudsman-kritisi-surat-
                                    edaran-soal-thr-lebaran
                Jurnalis            Indira Rezkisari
                Tanggal             2021-05-05 14:48:00
                Ukuran              0
                Warna               Warna
                AD Value            Rp 17.500.000
                News Value          Rp 52.500.000
                Kategori            Ditjen PHI & Jamsos
                Layanan             Korporasi
                Sentimen            Negatif



              Ringkasan

              Anggota    Ombudsman    RI,  Robert  Na  Endi  Jaweng,  mengkritisi  Surat  Edaran  (SE)  yang
              diterbitkan  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  soal  kewajiban  perusahan
              membayar  tunjangan  hari  raya  (THR)  pada  H-7  sebelum  Hari  Raya  Idul  Fitri  2021.  Ia
              memandang SE itu terkesan multiftafsir dan bisa merugikan buruh.



              OMBUDSMAN KRITISI SURAT EDARAN SOAL THR LEBARAN

              Anggota    Ombudsman    RI,  Robert  Na  Endi  Jaweng,  mengkritisi  Surat  Edaran  (SE)  yang
              diterbitkan  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  soal  kewajiban  perusahan
              membayar  tunjangan  hari  raya  (THR)  pada  H-7  sebelum  Hari  Raya  Idul  Fitri  2021.  Ia
              memandang SE itu terkesan multiftafsir dan bisa merugikan buruh.

              Robert  menyebut  ada  unsur  ketegasan  membayarkan    THR    tepat  waktu  dalam  SE  Nomor
              M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan
              Tahun 2021. Tetapi menurutnya, SE itu mengandung hal yang merugikan buruh jika ditilik lebih
              jauh.

              "Tentu kami menyambut baik dengan adanya surat edaran seperti ini, hanya saja isi surat edaran
              ini yang membuat kemudian multitafsir di lapangan," kata Robert dalam konferensi pers yang
              diadakan secara daring pada Rabu (5/5).

              Robert mengkritisi SE tersebut yang memberi peluang perusahaan menunda pembayaran THR.
              Keringanan  bagi  perusahaan  inilah  yang  berpotensi  merugikan  buruh  yang  ingin  mendapat
              haknya berupa THR tepat waktu.

              "Surat edaran ini mengatur memberikan semacam menawarkan keringanan kepada perusahaan-
              perusahaan yang tidak mampu," ujar Robert.
              Robert  menjelaskan  keringanan  bagi  perusahaan  dipisah  menjadi  dua,  perusahaan  akan
              membayar  THR  maksimal  H-1  atau  tidak  membayarkan  THR  sama  sekali.  Ia  pun  mendesak
              pengawasan atas penerapan SE tersebut hingga ke level daerah.

                                                           260
   256   257   258   259   260   261   262   263   264   265   266