Page 66 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 6 MEI 2021
P. 66

Kendati data teranyar Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya pengurangan angka
              pengangguran sebesar 1,02 juta dari 9,77 juta menjadi 8,75 juta pada periode tersebut, jika
              dibandingkan dengan angka periode yang sama tahun lalu, pemulihan masalah pengangguran
              di Indonesia masih panjang.

              Secara tahunan, jumlah pengangguran di Indonesia pada Februari 2021belum mendekati kondisi
              periode yang sama tahun lalu. Adapun, ada gap pengangguran sebesar 1,82 juta antara Februari
              2021 dan Februari 2020.

              BPS mencatat jumlah pengangguran terbuka di Indonesia pada Februari 2020 sebanyak 6,93
              juta orang, sedangkan pada Februari 2021 angkanya masih lebih tinggi, yakni 8,75 juta orang
              atau sekitar 23% lebih banyak.

              "Artinya, dampak pandemi terhadap angkatan kerja tidak sedalam Agustus tahun lalu. Namun,
              meskipun ada perbaikan, tapi belum penuh," ujar Kepala BPS Suhariyanto, Rabu (5/5).

              Selain  itu,  Suhariyanto  mengungkapkan  sampai  dengan  Februari  2021,  masih  terjadi
              pengurangan  jam  kerja  terhadap  15,72  juta  pekerja  yang  pada  akhirnya  turut  berdampak
              terhadap pendapatan serta upaya pemulihan konsumsi dan ekonomi nasional.

              Ke depan, pemerintah juga akan berhadapan dengan masalah tingginya angka pengangguran
              berusia  produktif  di  Indonesia  dibandingkan  dengan  negara-negara  lain  di  kawasan  Asia
              Tenggara. Menurut laporan Core Indonesia, pengangguran usia produktif RI menempati urutan
              pertama, di atas Malaysia, Singapura, dan Vietnam.

              Direktur Eksekutif Core Indonesia Mohammad Faisal menilai tren perbaikan TPT seperti yang
              terjadi selama 5 tahun terakhir dipengaruhi oleh faktor panen besar di sektor pertanian sebagai
              sektor yang paling kontributif dalam menyerap tenaga kerja di Tanah Air.

              "Dengan  adanya  faktor  relaksasi  kegiatan  masyarakat,  TPT  Indonesia  pada  Agustus  2021
              berpeluang  membaik.  Kemungkinan  bergerak  dari  6,26%  pada  Februari  ke  level  6%  pada
              Agustus mendatang," ujarnya.

              Kendati demikian, hal tersebut tidak bisa dilihat sebagai hal yang positif semata. Sebab, kata
              Faisal, perbaikan angka TPT belum tentu sejalan dengan kualitas pekerjaan, di mana sebagian
              besar pekerja di Indonesia bekerja di sektor informal yang cenderung tidak stabil.

              Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah optimistis kondisi pasar kerja RI tahun ini akan membaik
              sebagai konsekuensi logis dari geliat yang terjadi di seluruh sektor lapangan usaha. Optimisme
              tersebut mengacu kepada beberapa indikator, di antaranya hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha
              (SKDU)  Bank  Indonesia,  di  mana  persentase  saldo  bersih  tertimbang  (SBT)  realisasi  dan
              perkiraan penggunaan tenaga kerja pada kuartal n/2021 sudah menyentuh angka positif, yakni
              0,72%.

              "Tahun lalu, SBT realisasi dan perkiraan penggunaan tenaga kerja RI terus menerus berada di
              zona minus," ujarnya.

              Secara sektoral, sambung Ida, pergerakan positif terjadi di sektor pertanian, khususnya pangan
              dan perkebunan; perdagangan; hotel dan restoran; keuangan; real estate; dan konstruksi yang
              diyakini dapat secara signifikan menyerap tenaga kerja mengingat pembangunan infrastruktur
              masih menjadi proyek prioritas pemerintah.

              Selain itu, Prompt Manufacturing Index (PMI) yang menggambarkan kondisi industri manufaktur
              kian ekspansif juga dinilai memberi sinyal bahwa penyerapan tenaga kerja di sektor tersebut
              akan terus bertambah sepanjang 2021.


                                                           65
   61   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71