Page 22 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 MARET 2021
P. 22

Nursana Marpaung Sekjen DPP Pusat F Hukatan KSBSI mengatakan kongres digelar tahun ini
              ada  beberapa  agenda  besar  yang  akan  dibahas.  Diantaranya  dalam  pembahasan  internal
              pastinya  akan  memilih  pengurus  yang  baru  periode  2021-2024.  Kemudian  membahas
              amandemen Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), termasuk Garis Besar
              Haluan Organisasi (GBHO). "Termasuk membahas program kerja DPP F HUKATAN KSBSI selama
              4 tahun kedepannya," ucap Nursana Marpaung, Kamis (24/03/2021).

              Kongres  dihadiri  oleh  delegasi  Lampung,  Temanggung,  Bandar  Lampung,  Bogor  Raya,  Kota
              Jambi, Berau, Kutai Kertanegara, Samarinda, kutai, Asahan Tobasa, Indragiri, tanjung Barat,
              Nunukan,  Sukabumi,  Bengkalis,  Bulungan,  Sintang,  Kapuas,  Lampung  Selatan.  Selain  itu,
              Nursana  mengatakan  selama  agenda  kongres  ini,  akan  diadakan  beberapa  program  diskusi
              dalam menyikapi isu nasional, terkait kebijakan hubungan industrial. Seperti workshop omnibus
              law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja serta.

              Lalu agenda dialog dialog sosial dengan perwakilan PT Wilmar Internasional Group, Sinar Mas
              Group  dan  London  Sumatera  Group.  "Setelah  proses  pemilihan  ketua  umum  dan  sekretaris
              jenderal FUKATAN KSBSI, kami juga akan mengadakan diskusi lagi dengan CNV Internasional.
              Untuk  membahas  evaluasi  dan  rencana  program  kerja  kedepannya,"  terangnya.  Selama  2
              periode  memimpin,  Mathias  mengatakan  telah  banyak  pencapaian  organisasi  yang  diraihnya
              bersama pengurus lainnya. Walau di sisi lain, memang ada beberapa target agenda yang belum
              terealisasi.

              Untuk kedepannya F-HUKATAN KSBSI, dia mengatakan menargetkan bisa bergabung di Industri
              All. "Saya bersyukur, F-Hukatan KSBSI, yang terdiri dari sektor kehutanan, perkayuan, pertanian,
              perkebunan dan industri umum telah memiliki posisi tawar yang semakin meningkat. Dari tingkat
              nasional dan kabupaten/kota," ujarnya.

              Sebagai  salah  satu  orang  yang  memprakarsai  berdirinya  F-Hukatan  KSBSI  pada  1997,  dia
              berharap  serikat  buruh  ini  bisa  lebih  profesional.  Baik  dari  manajemen  dan  penataan
              keanggotaan  organisasi  harus  lebih  rapi.  Termasuk  membangun  lebih  giat  kampanye  dan
              kegiatan organisasi lewat berbagai media di era digitalisasi.

              Saat ini F-Hukatan KSBSI sudah menyebar di 27 provinsi. Untuk yang aktif 15 provinsi dan 98
              dewan pengurus cabang dan pengurus komisariat ada 400 perwakilan yang menyebar di seluruh
              Indonesia. Intinya, dia berharap pengurus yang terpilih nanti, F-Hukatan KSBSI bisa menjadi
              organisasi mandiri menjalankan roda organisasi, tidak lagi serba ketergantungan. (*).






























                                                           21
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27