Page 9 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 12 JANUARI 2021
P. 9
Jika bonus demografi tidak dipersiapkan dengan baik, tentu saja hal ini bisa menjadi bahaya bagi
sebuah negara.
Khususnya dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang nantinya akan menentukan
tingkat keberhasilan negara dalam memanfaatkan peluang bonus demografi ini. Jika tidak
memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, maka sudah dapat dipastikan saat memasuki,
bonus demografi jumlah pengangguran akan semakin meningkatdan tidak dapat terkendali.
Jumlah pengangguran yang meningkat akan menjadi awal yang buruk bagi negara yang tidak
mampu memanfaatkan bonus demografi. Sebab, dari hal itu bisa berdampak ke berbagai aspek
kehidupan.
Tentu terdapat beberapa syarat untuk mencapai keuntungan di dalam bonus demografi, yaitu
bisa dimulai dengan melakukan peningkatan pelayanan kesehatan, kualitas dan kuantitas
pendidikan, hal tersebut tentu harus didukung dengan adanya kebijakan yang mendukung
terwujudnya fleksibilitas tenaga kerja.
Salah satu kebijakan yang sudah dirumuskan oleh pemerintah adalah terbitnya UU Cipta Kerja.
Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau HIPMI menyebutkan undang-undang Nomor 11
Tahun 2020 tentang Cipta Kerja akan menjadi kunci untuk menyerap bonus demografi melalui
penciptaan lapangan kerja seluas-luasnya.
Ketua Umum Badang Pengurus Pusat atau BPP HIPMI Mardani H Maming dalam keterangan
tertulisnya menuturkan, kita tidak bisa menampik bahwa pada tahun 2035, Indonesia akan
menuju pada puncak bonus demografi.
Dimana pada tahun tersebut, 70 persen penduduk Indonesia atau sekitar 148,5 juta merupakan
pemuda usia produktif yang diharapkan mampu meningkatkan perekonomian bangsa.
Menurut Mardani, UU Cipta Kerja merupakan komitmen dan kebijakan pemerintah yang harus
didukung dan diimplementasikan dengan baik.
Sebab, selain memperbaiki iklim investasi, regulasi ini juga memberikan dukungan untuk
memajukan usaha mikro, kecil dan menengah dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Pada puncak bonus demografi di Indonesia, sektor swasta akan memiliki peran vital menyerap
tenaga kerja lokal yang jumlahnya mencapai ratusan juta orang.
Dengan tersedianya lapangan pekerjaan yang cukup maka mereka akan menjadi mesin
pertumbuhan. Mereka akan mampu menggerakkan perekonomian melalui konsumsi rumah
tangga.
Mardani mengatakan bonus demografi seperti layaknya pedang bermata dua. Jika tidak
dipersiapkan lapangan pekerjaan, justru akan berdampak buruk di masa depan.
Salah satu upayanya, adalah melalui penerapan UU Cipta Kerja untuk menyiapkan lapangan
kerja secara lebih luas jelang bonus demografi pada 2035. Kalau tidak mampu mengelola
perizinan berusaha mulai dari sekarang, bonus demografi justru akan menjadi masalah.
Akibatnya tentu akan menjadi beban ekonomi dan berdampak sosial juga politik.
Saat ini, negara membutuhkan investasi sektor swasta yang cukup besar untuk menciptakan
lapangan kerja. Bila investasi tidak masuk ke Indonesia, bayang-bayang pengangguran dari
angkatan kerja terdidik ada di depan mata.
Adanya bonus demografi tentu harus dimanfaatkan dan dipersiapkan, salah satunya dalah
dengan menerapkan UU Cipta Kerja yang memangkas berbelit-belitnya birokrasi, sehingga
proses pendirian. usaha menjadi lebih cepat, dan jumlah pengangguran dapat berkurang.
8