Page 321 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 APRIL 2021
P. 321

Kewajiban pembayaran Tunjangan Hari Raya ( THR ) Ini sesuai dengan Permenaker no.6 Tahun
              2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.
              Sementara itu, buruh mengancam jika Kementerian Ketenagakerjaan mengeluarkan peraturan
              pembayaran THR dicicil Bagaimana dari perusahaan ? Terkait pembayaran THR ini, Ketua Umum
              DPD  Himpunan  Pengusaha  Pribumi  Indonesia  (HIPPI)  DKI  Jakarta  Sarman  Simanjorang
              mengatakan, dalam kondisi yang dialami pengusaha saat ini sangat dibutuhkan pengertian dan
              kesadaran dari karyawan /pekerja dari sisi kemampuan pengusaha.

              Sebaliknya, sektor Pariwisata dan turunannya seperti hotel, restoran, kafe, travel, transportasi,
              mall,  hiburan  malam  dan  sektor  otomotif,  properti,  UMKM  dan  berbagai  sektor  jasa  lainnya
              dipastikan tidak  memiliki  kemampuan  untuk  membayar  kewajiban  THR akibat  cash  flow-nya
              yang sudah sangat berat.

              Oleh karena itu, dalam kondisi ini Pemerintah harus segera menerbitkan Surat Edaran Menteri
              Tenaga Kerja tentang Juklak dan Juknis THR 2021 dengan memperhatikan dengan sungguh-
              sungguh kondisi pelaku usaha akibat pandemi covid-19.

              "Bagi pengusaha yang memiliki kemampuan membayar THR agar dapat membayar tujuh hari
              sebelum  Idul  Fitri,  sebaliknya  bagi  pengusaha  yang  tidak  mampu  agar  dapat  dilakukan
              perundingan  bipartit  untuk  mencari  solusi  yang  terbaik,"  kata  Sarman  seperti  dilansir  dari
              Kontan.co.id.

              Sarman menyebut, pengusaha bukannya tidak mau membayar THR 2021.

              Akan tetapi memang kondisi keuangan yang sudah teramat berat akibat omzet yang turun tajam.
              "Mampu bertahan saja sudah sangat baik," ucap dia.

              Pengusaha berharap, pengertian yang dalam dan kesadaran yang tinggi dari rekan-rekan Serikat
              Pekerja/Buruh untuk dapat melihat tantangan yang dihadapi pengusaha secara jernih.

              Sebab,  ini  tantangan  yang  teramat  berat  karena  sudah  setahun  aktivitas  ekonomi  bergerak
              terbatas mengakibatkan pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2020 minus 2,07 persen.

              Selain itu, diawal tahun 2021 dengan tingkat penularan Covid-19 yang masih tinggi, Pemerintah
              masih  menerapkan  pembatasan  yang  dampaknya  pergerakan  ekonomi  masih  sama  dengan
              tahun yang lalu.

              Bahkan  pertumbuhan  ekonomi  nasional  kuartal  I-2021  yang  diprediksi  tumbuh  positif,
              dikawatirkan juga masih minus.

              "Ini tantangan yang harus kita hadapi bersama.

              Kita berharap agar program vaksinasi covid-19 berjalan lancar sehingga pemulihan ekonomi kita
              bergerak lebih cepat, pasar semakin bergairah, cash flow pengusaha semakin positif sehingga
              nantinya pengusaha dapat membayarkan THR kepada pekerjanya," tutur Sarman.
              Ancaman Buruh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI ) Said Iqbal mengaku
              akan menempuh jalur hukum jika pemerintah mengeluarkan aturan terkait pencairan Tunjangan
              Hari Raya ( THR ) 2021 bisa dilakukan secara dicicil.

              Menurut  dia,  para  buruh  akan  menolak  dengan  keras  jika  Kementerian  Ketenagakerjaan
              mengeluarkan surat edaran terkait hal tersebut.

              "Kami akan mem-PTUN-kan surat edaran atau apapun bentuk suratnya terhadap surat yang
              dikeluarkan oleh Menteri Ketenagakerjaan tersebut bilamana bertentangan dengan peraturan


                                                           320
   316   317   318   319   320   321   322   323   324   325   326