Page 324 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 APRIL 2021
P. 324

"Pemberian THR Keagamaan merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh pengusaha
              kepada pekerja/buruh. Pemberian THR Keagamaan bagi pekerja/buruh merupakan upaya untuk
              memenuhi kebutuhan pekerja/buruh dan keluarganya dalam merayakan hari raya keagamaan,"
              kata Menaker Ida Fauziyah pada Virtual Konferensi Pers tentang THR Tahun 2021 di Jakarta,
              Senin, 12 April 2021.

              Berikut ini beberapa fakta-fakta soal THR 2021 yang menjadi kewajiban bagi pengusaha untuk
              membayar penuh tanpa dicicil: Paling lambat tujuh hari Seperti yang tertuang dalam surat edaran
              tersebut, Ida menyebutkan, bagi perusahaan diharuskan membayar THR dilakukan paling lama
              tujuh hari sebelum hari raya keagamaan tiba. Menurut Ida, pelaksanaan tersebut sudah sesuai
              dengan  Peraturan  Pemerintah  Nomor  36  Tahun  2021  tentang  Pengupahan  dan  Peraturan
              Menteri Ketenagakerjaan Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tunjangan Hari Raya Keagamaan bagi
              Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              Ketentuan pemberian THR Berdasarkan ketentuan yang berlaku, besaran nilai pemberian THR
              keagamaan  yang  diberikan  kepada  pekerja/buruh  berbeda-beda.  Hal  tersebut  disesuaikan
              dengan waktu dan status pekerja/buruh di setiap perusahaan.
              Pembayaran THR dapat diberikan kepada pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja satu
              bulan secara terus menerus atau lebih. THR Keagamaan juga diberikan kepada pekerja/buruh
              yang mempunyai hubungan kerja dengan pengusaha berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak
              tertentu atau perjanjian kerja waktu tertentu.
              Terkait jumlah besaran, bagi pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus
              menerus atau lebih, THR diberikan dengan ketentuan sebesar 1 bulan upah.

              Sementara bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja 1 bulan secara terus menerus,
              tetapi kurang dari 12 bulan, THR diberikan secara proporsional sesuai dengan perhitungan masa
              kerja dibagi 12 bulan kemudian dikali 1 bulan upah.

              Adapun  bagi  pekerja/buruh  yang  bekerja  berdasarkan  perjanjian  kerja  harian  yang  telah
              mempunyai masa kerja 12 bulan atau lebih, upah 1 bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah
              yang diterima selama 12 bulan terakhir sebelum hari raya keagamaan.

              Sedangkan bagi pekerja/buruh yang telah mempunyai masa kerja kurang dari 12 bulan, upah 1
              bulan dihitung berdasarkan rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja.

              Solusi bagi buruh dan pengusaha Di satu sisi, dampak pandemi Covid-19 yang sampai saat ini
              masih  terasa  dalam  sendi-sendi  perekonomian  Indonesia,  menjadi  pertimbangan  lain  yang
              diberikan  pemerintah  bagi  perusahaan  yang  belum  mampu  memberikan  THR  sesuai  dengan
              ketentuan  yang  diatur dalam  peraturan  perundang-undangan  Ida  Fauziyah  mengungkapkan,
              pihaknya meminta Gubernur dan Bupati/Wali kota agar memberikan solusi dengan mewajibkan
              pengusaha  melakukan  dialog  dengan  pekerja/buruh  untuk  mencapai  kesepakatan  yang
              dilaksanakan secara kekeluargaan dan dengan itikad baik.

              Meski  demikian,  kesepakatan  mengenai  waktu  pembayaran  THR  keagamaan  tersebut  harus
              dipastikan  tidak  sampai  menghilangkan  kewajiban  pengusaha  untuk  membayar  THR  dengan
              besaran sesuai ketentuan perundang-undangan.

              Konsekuensi jika perusahaan tidak dapat membayarkan THR Bagi perusahaan yang tidak dapat
              membayarkan  THR,  sesuai  dengan  ketentuan  yang  berlaku.  Perusahaan  harus  dapat
              membuktikan ketidakmampuan untuk membayar THR berdasarkan laporan keuangan internal
              perusahaan yang diserahkan secara transparan.





                                                           323
   319   320   321   322   323   324   325   326   327   328   329