Page 63 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 13 APRIL 2021
P. 63

GUBERNUR RIDWAN KAMIL MINTA WARGA LAPORKAN PERUSAHAAN YANG BAYAR
              THR TAK TEPAT WAKTU
              Terasjabar.id -  Gubernur Jawa Barat,  Ridwan Kamil, meminta masyarakat melapor kepadanya
              jika  ada   perusahaan   yang  tak  memenuhi  kewajibannya  membayarkan  tunjangan  hari  raya
              (THR) secara penuh dan tepat waktu.

              Emil, sapaan Ridwan Kamil, juga meminta perusahaan yang mengalami kesulitan finansial karena
              pandemi  Covid-19  untuk  melapor  sejak  jauh-jauh  hari,  sebelum  tenggat  pembayaran  THR
              berakhir.

              Pemprov  Jabar,  kata  Emil,  akan  memfasilitasi  pertemuan  antara  pihak  pengusaha  dengan
              pekerja  untuk mendapatkan solusi yang terbaik.

              "Sesuai arahan, tolong (THR) dibayarkan penuh 100 persen dan laporkan kalau ada pelanggaran
              yang tidak penuh. Tentu kami akan wasitkan seadil-adilnya karena kita tahu situasi ekonomi
              belum pulih," kata Gubernur di The Trans Luxury Hotel, Senin (12/4/2021).

              Keharusan perusahaan untuk membayar secara penuh THR menjelang perayaan Idulfitri tahun
              ini  ditegaskan  Menteri  Tenaga  Kerja,  Ida  Fauziyah,  dalam  Surat  Edaran  (SE)  Nomor
              M/6/HK.04/IV/2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun
              2021 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.

              Dalam SE itu ditegaskan, THR harus sudah dibayarkan paling lambat tujuh hari sebelum Idulfitri.
              Namun, kata Menteri, terdapat pengecualian bagi perusahaan yang terdampak pandemi Covid-
              19.

              Untuk  perusahaan  yang  terdampak  pandemi  masih  dimungkinkan  ada  pelonggaran  untuk
              menunda pembayaran THR, tetapi penundaan tidak boleh melewati hari raya.
              "Penundaan pembayaran THR bagi  perusahaan  terdampak pandemi Covid-19 paling lambat
              sehari jelang hari raya," ujar Ida Fauziyah, dalam konferensi pers tentang  THR  Tahun 2021
              yang digelar secara virtual di Jakarta, kemarin.

              Menteri juga menegaskan, penundaan THR  harus berdasarkan pembicaraan bipartite antara
              pengusaha dan  pekerja  yang dilakukan dengan semangat kekeluargaan.

              Kesepakatan dibuat secara tertulis dengan syarat THR paling lambat dibayar sebelum hari raya.
              Perusahaan  juga  wajib  menyampaikan  laporan  keuangan  internalnya  secara  jujur  dan
              transparan. "Laporan keuangan yang menyatakan tidak mampu selama 2 tahun terakhir," kata
              Ida Fauziyah.

              Denda  Kemenaker juga menyiapkan skema denda dan sanksi bagi  perusahaan  yang terlambat
              membayar  THR  2021. Dendanya sebesar lima persen dari total  THR  yang harus dibayar sejak
              berakhirnya batas waktu kewajiban pembayaran.

              Adapun sanksi administrasi akan disesuaikan dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 36
              Tahun 2021 tentang Pengupahan yakni, berupa teguran tertulis, pembatasan kegiatan usaha,
              penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi, hingga pembekuan kegiatan usaha.

              Ida menegaskan pengenaan denda dan sanksi tidak menghilangkan kewajiban pengusaha untuk
              tetap membayar  THR  keagamaan pada  pekerja/buruh.

              THR    merupakan  pendapatan  non-upah,  ucapnya  Ida  Fauziyah,  yang  wajib  dibayar  oleh
              pengusaha kepada  pekerja/buruh.



                                                           62
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68