Page 13 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 16 JUNI 2021
P. 13
memberi penguatan kepada mahasiswa Universitas Bosowa (Unibos) yang ingin menjadi Pekerja
Migran Indonesia (PMI), Selasa, 15 Juni.
Orang yang ingin bekerjadi luar negeri, tidak boleh dihalangi siapa pun termasuk negara. Abdi
negara berkewajiban memfasilitasi keinginan warga negaranya untuk ber-kerja di luar negeri.
Perlu fasilitas penunjang bagi mereka. Seperti, memberikan informasi yang benar tentang
lowongan kerja. Memberikan pelatihan dan pendidikan bagi setiap calon pekerja agar dapat
memiliki keahlian, keterampilan di bidang kualifikasi yang mereka pilih.
Selain itu, memenuhi kompetensi bahkan memiliki sertifikat setelah dinyatakan lulus mengikuti
pelatihan. Serta yang utama, harus dibekali dengan pengetahuan utama yang cukup.
"Mengapa? 90 persen di antara mereka yang berangkat secara tidak resmi, mereka potensi dan
rentan mengalami eksploitasi, kekerasan fisik, kekerasan seksual, gaji yang tidak dibayar. Sebab,
tidak memiliki keahlian apapun, termasuk kemampuan berbahasa," ujar Benny.
Banyak persoalan yang dihadapi PMI, seperti halnya modal mereka untuk berangkat ke luar
negeri. Lantaran keadaan yang ada, banyak yang menjual harta mereka atau meminjam ke
rentenir dengan bunga sangat besar. Ini menjadi beban bagi mereka yang berkeinginan sebagai
PMI.
Dahulu, ada Permenko. Mereka menggunakan sistem chanel pihak ketiga. Akhirnya pihak ketiga
yang meminjam uang ke bank dengan bunga 6 persen. "Lalu dipinjamkan ke PMI yang kemudian
bunganya menjadi 30 persen. Ini kan jahat," kata dia.
Dua kali Benny memprotes Permenko itu dengan bersurat. Sebab, aturan itu menghalangi PMI
meminjam langsung uang negara alias uang rakyat. "Yang justru diberi kesempatan pihak ketiga.
Nah, di situlah terjadi ijon dan renten," tambahnya.
Untungnya, surat itu direspons Menteri Perekonomian (Menko). Sehingga saat ini PMI bisa
pinjam langsung ke bank. Ini merupakan salah satu upaya dalam memberikan fasilitas terkait
pembebasan penempatan kerja.
Artinya, mereka tidak perlu lagi menjual harta benda keluarga untuk bisa berangkat menjadi
PMI. Kebijakan ini membuat rentenir kelabakan. "Diseranglah saya melalu media sosial. Mereka
tidak setuju dengan kebijakan ini, atau apalah," ungkapnya.
Terlepas dari problem yang ada, menjadi PMI secara resmi merupakan suatu yang
membanggakan. Mereka bukan sumber masalah bagi negara.
Mereka bukan pekerja kolektor. PMI merupakan salah satu penyumbang devisa kedua terbanyak
setelah migas. Hal inilah yang ditekankan kepada mahasiswa Unibos yang sangat ingin berkarier
di luar negeri.
Rektor Unibos Prof Muhammad Saleh Pallu sangat ingin membangun kerja sama dengan BP2MI
dalam menjunjung alumninya untuk dapat berkarier di luar.
"Mudah-mudahan tindak lanjutnya, ada kerja sama dengan Unibos. Kami sangat butuhkan hal
ini," harapnya. (muh)
caption: BICARA PEKERJA Kepala BP2MI Benny Rhamdani usai memberi pencerahan kepada
mahasiswa Unibos, Selasa, 15 Juni.
12