Page 15 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 DESEMBER 2020
P. 15
Keputusan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(Menko PMK) Muhadjir Effendy seusai rapat koordinasi tingkat menteri Selasa sore (1/12). Hadir
dalam rapat tersebut, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men PAN-RB) Tjahjo Kumolo, Sekjen Kementerian
Ketenagakerjaan (Kemenaker) Anwar Sanusi, Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi, Kepala BNPB
Doni Monardo, dan perwakilan dari pihak Kapolri.
Muhadjir menyampaikan, libur Nataru akan dibagi menjadi dua periode. Pertama, libur Natal
yang dimulai pada Kamis, 24 Desember hingga Minggu, 27 Desember 2020. Kedua, libur tahun
baru yang dimulai Kamis, 31 Desember 2020 sebagai pengganti libur Idul Fitri sampai 3 Januari
2021.
Dengan demikian, secara teknis, bakal ada pengurangan hari libur selama tiga hari. Yakni, 28-
30 Desember 2020. Sebagai informasi, sebelumnya tiga hari tersebut ditetapkan sebagai cuti
bersama pengganti libur Idul Fitri.
"Artinya, 28, 29, dan 30 Desember 2020 semua masuk kerja seperti sedia kala," ujamya.
Keputusan tersebut akan dituangkan dalam surat keputusan bersama (SKB) tiga menteri, yakni
Menag, Men PAN-RB, dan Menaker. Saat ini surat tersebut masih dalam proses penandatanganan
ma-sing-masing menteri. "Hari ini insya Allah bisa ditandatangani sehingga segera berlaku,"
jelasnya.
Pengurangan libur selama tiga hari itu sebetulnya bisa diakali. Pekerja bisa saja mengajukan
cutireguler untuk bisa bablas libur hingga tahun baru nanti. Artinya, tak ada dampak signifikan
terhadap pengurangan yang dilakukan Libur akan tetap berjalan 11 hari seperti ketentuan
sebelumnya.
Disinggung soal itu, Muhadjir memastikan bahwa hal tersebut sudah masuk perhitungan. Dengan
demikian, sudah disiapkan pula langkah-langkah antisipasi.
"Insya Allah sudah diperhitungkan dan diantisipasi Karena itu, tadi diundang juga Mendagri,
Kapolri, dan kepala BNPB," tuturnya tanpa memerinci apa saja bentuk antisipasinya.
Rapat penentuan pemangkasan libur Nataru tersebut sejatinya sudah dilakukan beberapa kali.
Diawali pada Jumat (27/11) pekan lalu. Ketika itu ada empat opsi. Kemudian, dilanjutkan rapat
kabinet terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (30/11). Hingga akhirnya
diputuskan kemarin, libur Nataru dipangkas menjadi tiga hari.
Dihubungi terpisah, Juru Bicara (Jubir) Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku
Adisasmito meminta semua pihak memahami kondisi pandemi saat ini. "Pemerintah juga selalu
memantau keadaan di lapangan dan melarang adanya kerumunan ataupun kegiatan yang
berpotensi penularan," katanya.
Ditanya soal langkah tegas bilamana ada pelanggaran,
Wiku mengatakan bahwa untuk melakukan tindakan tersebut, pihaknya telah menyampaikannya
kepada pemimpin daerah. Sebab, kewenangan itu berada di pemerintah daerah.
Dia tidak memerinci saat ditanya mengenai skenario apa yang disiapkan untuk mengantisipasi
lonjakan kasus saat libur panjang. Mengingat, kenaikan kasus selalu terjadi setelah long
weekend.
Perwakilan di DPR pun menilai memang sebaiknya libur tidak terlalu panjang. Anggota Fraksi
PPP Arsul Sani menyebutkan, saat libur panjang atau pendek pun, masyarakat tetap harus
mengikuti protokol kesehatan.
14