Page 49 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 DESEMBER 2020
P. 49
BNSP CATAT TENAGA KERJA BERSERTIFIKAT KOMPETENSI CAPAI 4,9 JUTA
Badan Nasional Sertifikasi Kompetensi (BNSP) mencatat hingga tahun 2020, Lembaga Sertifikasi
Profesi (LSP) terlisensi telah mencapai 1.827 LSP. Rinciannya LSP P1 sebanyak 1.4481, LSP P2
sebanyak 81, dan LSP P3 sebanyak 308.
Sementara jumlah asesor kompetensi yang teregistrasi sebanyak 41.770 orang dengan jumlah
tempat uji kompetensi (TUK) sebanyak 15.254 di seluruh Indonesia. Lalu tenaga kerja yang
bersertifikat sebanyak 4.926.635.
"Sampai saat ini, jumlah tenaga kerja bersertifikat kompetensi sebanyak 4.926.635 orang," kata
Komisioner BNSP, Bonardo Aldo Tobing dalam keterangan tertulis, Selasa (1/12/2020).
Saat membuka Rapat Koordinasi LSP Tahun 2020 di Hotel JW Marriott Medan, Sumatera Utara,
Bonardo mengatakan sertifikat kompetensi tengah menjadi topik pembicaraan di kalangan
profesional. Hal itu sebagai akibat perannya yang sangat penting dan strategis di era globalisasi,
yakni tenaga kerja bebas bekerja di negara mana pun asalkan dapat memenuhi standar
keterampilan/kompetensi yang telah ditetapkan dan dapat dibuktikan dengan kepemilikan
sertifikat kompetensi tersebut.
Ia mengatakan tenaga kerja bisa dikatakan kompeten apabila mencakup tiga hal, yaitu
pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku. Sehingga tenaga kerja diharapkan dapat
berkompetensi dengan kompetensi yang ada di industri.
"Sedangkan industri diharapkan aktif berpartisipasi untuk mengembangkan kompetensi kerja
dalam dinamika perkembangan teknologi yang sangat cepat," ucapnya.
Menurutnya, sistem sertifikasi kompetensi dapat digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan
daya saing tenaga kerja Indonesia dan sekaligus meningkatkan penghargaan industri pada
tenaga kerja dengan kualifikasi kompetensi tertentu.
"Sertifikasi kompetensi juga dapat digunakan sebagai acuan dalam kebijaksanaan
pengembangan kompetensi tenaga kerja dan sebagai pertimbangan dalam penyusunan rencana
strategis penyusunan pengembangan industri di Indonesia, sehingga dapat memperkecil dan
menghilangkan jarak dan ketidaksesuaian antara tenaga kerja fan industri, serta antara usaha
dan dunia kerja," terangnya.
Ia menyatakan pemerintah bersama pihak-pihak terkait telah berupaya menyusun dan
menerapkan standar kompetensi kerja SDM industri sesuatu dengan tingkat keahlian untuk
menjamin keberadaan tenaga kerja dalam negeri yang berkualitas.
"Penyusunan standar kompetensi ini mengacu pada berbagai standar baik dari dalam maupun
luar negeri, sehingga sertifikasi kompetensi yang dihasilkan diharapkan dapat setara dengan
kompetensi di negara lainnya," ujarnya.
Seusai pembukaan, Rakor LSP dilanjutkan dengan sesi diskusi panel. Adapun yang menjadi
pembicara pada diskusi tersebut adalah Komisioner BNSP, Mulyanto dan Direktur Eksekutif Kadin
Sumatera Utara, Hendra Utama.
Rakor ini dihadiri peserta yang berasal dari dinas-dinas terkait dan LSP P1 dan P2 di daerah
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Pekanbaru, dan Sumatera Selatan. Sementara peserta yang
mengikuti secara online sebanyak 100 orang dari LSP P1 dan P2 daerah Kepulauan Riau,
Bengkulu, Jambi, dan Lampung.
48