Page 171 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2020
P. 171
Penyebabnya tak lain adalah pandemi virus Corona (COVID-19) yang membuat dua sarana
hiburan dan bermain itu terhambat beroperasi, bahkan harus tutup. Dengan kondisi itu, terdapat
762 orang pegawai yang terdampak pandemi COVID-19 per 31 Agustus 2020.
Chief Investor Relations and Corporate Affairs Officer Graha Andrasentra Propertindo Nuzirman
Nurdin menerangkan untuk gaji di bulan Februari mulai dibayar bertahap, sementara bulan Maret
belum sama sekali.
"Sebanyak 410 orang di antaranya dari PT JLA, di mana gaji Februari 2020 (total kurang bayar
38%) dan Maret 2020 (100%) belum terbayarkan pada saat JLA ditutup operasinya karena
dampak pandemic COVID-19 dan pemberlakuan PSBB di wilayah Jabodetabek,'' kata Nuzirman
dikutip dari CNBC Indonesia , Senin (28/9/2020).
Oleh sebab itu, ia membantah tuduhan perusahaan tak membayar gaji hingga 6 bulan.
"Dengan demikian, yang dikatakan terjadi penundaan gaji selama 6 bulan adalah tidak berdasar,"
tegas Nuzirman.
Untuk THR 2020 memang dilakukan penundaan mengikuti ketentuan Kementerian
Ketenagakerjaan (Kemnaker) terhadap perusahaan yang terdampak pandemi COVID-19.
Nuzirman memaparkan, sesuai dengan Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Republik
Indonesia Nomor M/6/HI.00.01/V/2020 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya
Keagamaan Tahun 2020 di Perusahaan dalam masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19), bahwa perusahaan yang tidak mampu membayar THR Tahun 2020 sama sekali pada waktu
yang ditentukan karena terdampak pandemic COVID-19, maka pembayaran THR diperkenankan
ditunda maksimal sampai dengan akhir Tahun 2020 (SE Menaker No. M/6/HI.00.01/V/2020).
Nuzirman menegaskan, THR yang belum dibayarkan hanya untuk tahun 2020, sementara tahun-
tahun sebelumnya sudah lunas.
"Terkait pembayaran gaji Februari-Maret dan THR 2020 yang terutang, kami terus
mengupayakan untuk dapat melunasinya melalui dukungan dari unit usaha lain yang telah
diperbolehkan beroperasi maupun melalui divestasi aset," tegas dia.
Menurutnya, selama JungleLand tutup, pegawai dirumahkan tanpa gaji atau dibebaskan dari
kewajiban bekerja (berlaku prinsip no work no pay). Meski begitu, perseroan masih memiliki
potensi usaha yang baik, dan akan dimanfaatkan untuk menyelesaikan persoalan gaji dan THR
pegawai ini.
Saat ini, taman rekreasi air perseroan telah mendapatkan izin untuk beroperasi kembali di
pertengahan Juli 2020. Lalu juga waterpark itu telah memiliki pendapatan di bulan Agustus 2020,
dengan besaran relatif sama dengan pendapatan di bulan-bulan sebelum wabah COVID-19
terjadi.
"Hal ini menjadi indikasi yang baik mengingat kinerja ini dicapai ketika wabah COVID masih
berlangsung hingga saat ini," tuturnya.
Namun, menurutnya upaya menyelesaikan persoalan ini tak mudah mengingat ketika pandemi
memaksa dua wahana itu tutup, perseroan tak mendapatkan pemasukan sama sekali.
"Namun dengan kondisi saat ini di mana pandemi COVID-19 dan pemberlakuan PSBB terus
berlangsung, upaya-upaya tidak semudah yang dibayangkan," jelasnya.
Untuk iuran BPJS Kesehatan menurutnya tetap dibayarkan perusahaan, karena manfaatnya
sangat dibutuhkan pegawai. Namun, untuk iuran BPJS Ketenagakerjaan memang dilakukan
170