Page 93 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 AGUSTUS 2021
P. 93

Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa manfaat uang tunai dibayarkan setiap bulan dengan
              paling banyak enam bulan. Pada tiga bulan pertama peserta memperoleh dana 45 persen dari
              upah yang dilaporkan dan tiga bulan berikutnya sebesar 25 persen dari upah, dengan batas atas
              upah Rp5 juta.

              Pekerja  bisa  memperoleh  manfaat  dana  tunai  itu  dengan  menyerahkan  surat  pernyataan
              bersedia untuk bekerja kembali dan melampirkan nomor rekening bank yang masih aktif atas
              nama  peserta  terkait.  Sesuai  tujuan  program  JKP,  manfaatnya  diberikan  hanya  jika  pekerja
              terkait belum mendapatkan pekerjaan.

              "Manfaat  uang  tunai  bulan  kedua  sampai  keenam  dibayarkan  jika  penerima  manfaat  belum
              mendapatkan kerja dan aktif mencari kerja, dan/atau memenuhi presensi pelatihan kerja minimal
              80 persen pada bulan sebelumnya bagi yang mengambil manfaat pelatihan kerja," tertulis dalam
              Permenaker 15/2021, seperti dikutip Bisnis pada Minggu (8/8/2021).

              Pekerja  dapat  membuktikan  dirinya  belum  mendapatkan  pekerjaan  untuk  memperoleh  dana
              tunai dengan melampirkan bukti lamaran pekerjaan paling sedikit ke lima perusahaan/pemberi
              kerja dalam satu bulan dan/atau bukti panggilan tes seleksi kerja atau wawancara paling sedikit
              satu perusahaan pemberi kerja dalam satu bulan.

              Manfaat akses informasi pasar kerja berupa penyediaan data lowongan pekerjaan, paling sedikit
              mengenai identitas pemberi kerja, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, nama jabatan, dan
              syarat jabatan sesuai dengan ketentuan. Lalu, terdapat pula manfaat bimbingan jabatan yang
              diberikan dalam bentuk asesmen diri atau penilaian diri, dan/atau konseling karir.

              Manfaat pelatihan kerja diberikan berupa pelatihan berbasis kompetensi, bertujuan agar peserta
              bisa  memperoleh  pekerjaan  kembali  melalui  peningkatan  kompetensi  kerja.  Seperti  halnya
              manfaat dana tunai, peserta harus memenuhi syarat presensi untuk menerima manfaat ini setiap
              bulannya.

              Terdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi pekerja dan pemberi kerja agar manfaat
              JKP dapat disalurkan. Bagi pekerja, terdapat tiga syarat yakni terkena PHK (baik bagi karyawan
              kontrak  maupun  karyawan  tetap),  bersedia  bekerja  kembali,  dan  memenuhi  ketentuan
              pembayaran iuran.

              Peserta terkait harus memiliki masa iur paling sedikit 12 bulan dalam 24 bulan terakhir. Lalu,
              peserta pun harus membayar iuran paling singkat enam bulan berturut-turut sebelum terjadi
              PHK atau pengakhiran hubungan kerja.

              Pembayaran iuran yang menjadi syarat pemberian manfaat JKP bukan hanya menjadi tanggung
              jawab peserta, tetapi juga pemberi kerja atau perusahaan, karena terdapat komponen iuran
              yang dibayarkan pemberi kerja. Jika pemberi kerja tidak patuh atau menunggak iuran, manfaat
              JKP justru harus ditanggung pemberi kerja hingga iurannya dilunasi.

              "Pengusaha  yang  menunggak  iuran  Jaminan  Kecelakaan  Kerja  [JKK]  dan  Jaminan  Kematian
              [JKm] sebagai sumber pendanaan program JKP lebih dari tiga bulan berturut-turut dan terjadi
              PHK, wajib membayar terlebih dahulu manfaat uang tunai kepada peserta. Manfaat uang tunai
              dibayarkan oleh pengusaha kepada rekening bank peserta," tertulis dalam beleid tersebut.

              Permenaker 15/2021 mengatur bahwa pengusaha yang telah melunasi seluruh tunggakan iuran
              dan  denda  dapat  mengajukan  penggantian  atas  manfaat  uang  tunai  yang  telah  dibayarkan
              kepada BPJAMSOSTEK. Perusahaan terkait dapat melampirkan bukti pembayaran manfaat bagi
              pekerjanya kepada BPJAMSOSTEK.

              Perusahaan  atau  pemberi  kerja  memberitahu  perubahan  data  peserta  yang  mengalami  PHK
              kepada BPJAMSOSTEK, dengan bukti diterimanya PHK oleh pekerja dan tanda terima laporan
                                                           92
   88   89   90   91   92   93   94   95   96   97   98