Page 10 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 28 MEI 2021
P. 10
"Pekerja yang tidak disalurkan ke perusahaan lain, kami meminta perusahaan tidak
menggunakan perhitungan pesangon yang diatur dalam omnibus law UU Cipta Kerja," tegas Said
lqbal.
Selain itu, KSPI meminta perusahaan untuk memberikan waktu yang cukup kepada serikat
pekerja dalam melakukan sosialisasi tentang rencana PHK hampir 3.000-an karyawan Giant ini.
JANGAN PAKSAKAN KEHENDAK
"Perusahaan jangan tergesa-gesa dan memaksakan kehendak terhadap kasus PHK besar-
besaran di Giant. KSPI bersama ASPEK Indonesia akan mengawal terhadap proses PHK ribuan
pekerja di Giant," ujarnya.
Said lqbal mengungkap PHK hampir 3.000-an buruh ini menunjukkan bahwa omnibus law UU
Cipta Kerja No 11/2020 khususnya klaster ketenagakerjaan tidak sesuai dengan penjelasan para
Menteri. Sebab selama ini mereka mengatakan bahwa omnibus law akan membuka lapangan
kerja baru, mendatangkan investasi, dan mencegah terjadinya PHK.
Sebab fakta di lapangan menjelaskan, investor justru yang ada malah menarik investasinya dari
Indonesia," tegasnya.
"Inilah saatnya Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi mengabulkan tuntutan buruh Indonesia yang
diwakili oleh KSPSI AGN dan KSPI untuk membatalkan dan mencabut omnibus law UU Cipta
Kerja khususnya klaster ketenagakerjaan. Sebab terbukti, janji omnibus law jauh panggang dari
api," lanjutnya.
"Tidak benar bahwa UU Cipta Kerja klaster Ketenagakerjaan akan menarik investasi baru masuk
ke Indonesia, karena faktanya justru merugikan kaum buruh di mana PHK besar-besaran terjadi
dengan pesangon yang rendah, mengganti karyawan tetap dengan karyawan outsourcing dan
kontrak, dan jam kerja yang berlebih," ucapnya.
Berdasarkan catatan KSPI, ancaman PHK besar-besaran juga terjadi di beberapa perusahaan
lain. Seperti yang terjadi di maskapai penerbangan Garuda Indonesia, beberapa perusahaan di
Bekasi dikabarkan tutup.
"Karena itu, KS3I meminta Pemerintah dan Hakim MK mencabut omnibus law UU Cipta Kerja
dan mencari strategi penyelamatan terhadap ledakan PHK di tengah pandemi yang belum usai,"
kata Said lqbal. (riza/bi/bu)
9

