Page 85 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 AGUSTUS 2021
P. 85

Ringkasan

              Program pemerintah berupa Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2021 bagi pekerja/buruh adalah salah
              satu  upaya  memitigasi  dampak  pandemi  Covid-19  di  sektor  ketenagakerjaan,  sekaligus
              diharapkan  bisa  mendorong  pertumbuhan  ekomomi.  BSU  bertujuan  melindungi,
              mempertahankan,  dan  meningkatkan  kemampuan  ekonomi  pekerja/buruh,  serta  membantu
              pengusaha  mempertahankan  kelangsungan  usahanya  selama  masa  pandemi  Covid-19,
              khususnya di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).



              KEMNAKER HARAP PROGRAM BSU 2021 DORONG PERTUMBUHAN EKONOMI

              Program pemerintah berupa Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2021 bagi pekerja/buruh adalah salah
              satu  upaya  memitigasi  dampak  pandemi  Covid-19  di  sektor  ketenagakerjaan,  sekaligus
              diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekomomi.

              BSU  bertujuan  melindungi,  mempertahankan,  dan  meningkatkan  kemampuan  ekonomi
              pekerja/buruh, serta membantu pengusaha mempertahankan kelangsungan usahanya selama
              masa pandemi Covid-19, khususnya di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
              (PPKM).

              Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi saat
              menyampaikan Pidato Kunci dalam webinar "Bantuan Subsidi Upah di Masa Pandemi COVID-19:
              Pembelajaran dan Sosialisasi" yang diselenggarakan oleh TNP2K pada hari Kamis (18/8).

              Menurutnya, berdasarkan data Kemnaker yang dihimpun dari berbagai provinsi di wilayah Jawa
              dan Bali, dari total pekerja pada kategori sektor kritikal, esensial, dan nonesensial, sebanyak
              24,66 persen pekerja atau buruh berpotensi ter-PHK dan 23,72 persen berpotensi dirumahkan.
              "Jadi dari fakta tersebut tentunya pemerintah perlu melakukan intervensi agar potensi-potensi
              negatif ini bisa kita hindari, minimal bisa kita kurangi, baik melalui bantuan pemerintah ataupun
              bantuan-bantuan  sosial  lainnya.  Agar  perusahaan  dan  pekerja/buruh  tetap  dapat  melakukan
              proses produksi," kata Sekjen Anwar.

              Dalam  memitigasi  dampak  permberlakuan  kebijakan  PPKM  akibat  pandemi  Covid-19,
              pelaksanaan BSU 2021 memiliki sejumlah perbedaan dengan BSU tahun lalu. Pertama, dari sisi
              cakupan. Di mana pada tahun 2020 BSU menyasar seluruh wilayah di Indonesia yang terdampak
              pandemi. Sedangkan BSU 2021 hanya menyasar wilayah dengan PPKM level 3 dan level 4 (sesuai
              Inmendagri Nomor 22 Tahun 2021 dan Inmendagri Nomor 23 Tahun 2021).

              Kedua, batasan upah/gaji penerima BSU. Pada 2020, upah/gaji maksimal penerima BSU adalah
              Rp5 juta. Sedangkan tahun 2021, upah/gaji maksimal adalah Rp3,5 juta, atau sesuai UMK/UMP
              dengan dibulatkan ke atas hingga ratus ribuan bagi wilayah yang UMP/UMK-nya di atas Rp3,5
              juta.

              "Tentunya kita sangat berharap apa yang menjadi tujuan BSU ini akan memberikan bantalan
              sosial, utamanya bagi pekerja yang terdampak kebijakan PPKM ini," kata Anwar.

              Selain  itu,  kata  Anwar,  pihaknya  juga  berupaya  agar  penyaluran  BSU  tahun  ini  lebih  tepat
              sasaran. Salah satunya dengan menerapkan prinsip clear and clean, yakni clear dari sisi regulasi
              dan clean dari sisi data. Tujuannya adalah pelaksanaan BSU tidak bertabrakan dengan regulasi
              lain, serta tidak terjadi duplikasi data.





                                                           84
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90