Page 105 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 MARET 2021
P. 105

Ida bilang, integrasi data memungkinkan pemerintah segera menggulirkan program JKP melalui
              BPJS  Ketenagakerjaan.  Nantinya,  manfaat  JKP  akan  diberikan  kepada  pekerja  yang  terkena
              pemutusan hubungan kerja (PHK).

              "Adapun bentuk penerima manfaat program JKP berupa uang tunai, akses informasi pasar kerja,
              dan pelatihan kerja," beber Ida.

              Dalam kesempatan tersebut, Ida juga menjabarkan berbagai hal untuk mengoptimalkan sinergi
              Kemnaker  dan  BPJS  Ketenagakerjaan.  Pertama,  integrasi  data  kepesertaan  BPJS
              Ketenagakerjaan  dan  Kemnaker  dalam  implementasi  Program  JKP  dan  operasional  sistem
              informasi pasar kerja di Kemnaker.

              Kedua,  BPJS  Ketenagakerjaan  wajib  melaporkan  perkembangan  dan  dinamika  pengelolaan
              program jaminan sosial secara periodik bulanan (monthly) kepada Kemnaker.

              Ketiga,  dalam  rangka  perluasan  dan  pembinaan  kepesertaan  serta  penegakan  hukum,  perlu
              dilakukan kembali Koordinasi Fungsional (KF) antara BPJS Ketenagakerjaan dan Kemnaker dari
              tingkat pusat sampai ke daerah yang melibatkan mediator, pengawas, pengantar kerja, wasrik
              BPJS, dan dinas daerah.

              Sementara  keempat,  kerjasama  BPJS  Ketenagakerjaan  dan  Polteknaker  baik  dalam  bidang
              akademis  maupun  nonakademis  dan  kelima,  kepesertaan  dan  manfaat  bagi  pekerja  migran
              Indonesia (PMI) perlu ditingkatkan dan diatur pelaksaannya di luar negeri (negara lain).

              Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Muhammad Zuhri mengemukakan rencana kerja
              pihaknya untuk lima tahun ke depan. Rencana kerja itu berisi 3 pilar dan 6 lompatan.

              Tiga pilar yang dimaksud Zuhri yaitu memastikan dan mendorong semua program dan kegiatan
              dapat  meningkatkan  dan  kemaslahatan;  memastikan  penyelenggaraan  jaminasl  sosial
              ketenagakerjaan dilakukan dengan berprinsip tata kelola yang baik sebagaimana termaktub di
              Perpres  25  Tahun  2020  tentang  Tata  Kelola  BPJS  Ketenagakerjaan;  dan  memastikan  agar
              pengelolalaan bisa dilakukan dengan pendekatan-pendekatan yang sehat dan normal.





































                                                           104
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110