Page 203 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 NOVEMBER 2020
P. 203

Usai pertemuan terkait UMK di gedung DPRD Batam, massa buruh menuju kantor Wali Kota
              Batam mempertanyakan rekomendasi kenaikan UMK Kota Batam itu. Mereka menilai kenaikan
              sebesar 0,5 persen itu tanpa dasar.



              UMK BATAM CUMA NAIK RP 20.050, BURUH MERADANG

              UMK Batam 2021 sudah direkomendasikan mengalami kenaikan. Hanya saja kenaikan sebesar
              0,5 persen atau sekitar Rp 20.050 dinilai sangat kecil. Kondisi itu membuat kalangan serikat
              buruh di Batam meradang.

              Usai pertemuan terkait UMK di gedung DPRD Batam, massa buruh menuju kantor Wali Kota
              Batam mempertanyakan rekomendasi kenaikan UMK Kota Batam itu. Mereka menilai kenaikan
              sebesar 0,5 persen itu tanpa dasar.
              Pejabat  Sementara  (Pjs)  Wali  Kota  Batam,  Syamsul  Bahrum  saat  dikonfirmasi  mengatakan,
              kenaikan Upah Minimum Kota (UMK) tahun 2021 sebesar 0,5 persen diambil berdasarkan angka
              psikologis.

              Keputusan  itu  diambil  dengan  pertimbangan  pihak  pengusaha  mengusulan  kenaikan  UMK  0
              persen atau tidak ada kenaikan, sedangkan dari pihak buruh mengusulkan kenaikan sebesar 3,2
              persen.

              "Terus  terang  saja  saya  mengambil  jalan  tengah,  ketika  Dewan  Pengupahan  tidak  mampu
              mengambil keputusan," ujar Syamsul usai menghadiri sidang paripurna penyampaian visi dan
              misi pasangan calon (paslon) di gedung DPRD Batam, sebagaimana dilansir Batamnews.co.id
              (jaringan Suara.com), Senin (16/11/2020).

              Oleh karena itu, angka 0,5 persen dianggap sudah menjadi jalan tengah. Rekomendasi kenaikan
              UMK tersebut sudah disampaikan ke Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau pada 12 November
              2020. Adapun kenaikan 0,5 persen hanya sebesar Rp 20.050.

              "Saya ambil angka piskologis saja. Kenapa berbeda yang pertama, di sini banyak pekerja yang
              harus hidup, yang kedua juga banyak perusahaan yang harus terus-terus hidup," katanya.

              Menurut dia, kenaikan UMK 2021 sebesar 0,5 persen atau setara Rp 20.050 untuk pekerja di
              Kota  Batam  sudah  sesuai  dengan  konsolidasi  antara  dirinya  dengan  pihak-pihak  di  Pemkot
              Batam.

              "Angka piskologis sebesar 0,5 persen saya rasa sudah pas," katanya.

              Sebelumnya, di hari yang sama perwakilan buruh juga ikut pembahasan Upah Minimum Provinsi
              (UMP)  tahun  2021  mengenai  Surat  Keputusan  (SK)  nomor  1300  tahun  2020.  Pertemuan  itu
              dilakukan di UPT Ketenagakerjaan Disnakertrans Kota Batam, Senin (16/11/2020) siang.

              Pertemuan  tertutup  tersebut  dihadiri  perwakilan  Federasi  Serikat  Pekerja  Metal  Indonesia
              (FSPMI), Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Dewan Pengupahan Provinsi Kepri dan Kepala
              Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Kepulauan Riau Mangara Simarmata.

              Anggota  Dewan  Pengupahan  Provinsi  Kepri  dari  perwakilan  buruh,  Herman  menyebutkan
              beberapa point SK/1300 tahun 2020 yang mereka nilai cacat.

              "Dalam SK tersebut, tertulis bahwa Dewan Pengawasan Provinsi Kepri menyetujui SK nomor
              1300 tahun 2020 tentang tidak dinaikan UMP tahun 2021. Padahal kami tidak ada menyetujui
              itu. Jadi kami pastikan bahwa SK tersebut cacat," ujar Herman, Senin (16/11/2020).


                                                           202
   198   199   200   201   202   203   204   205   206   207   208