Page 56 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 SEPTEMBER 2020
P. 56

Hal  itu  disampaikannya  dalam  acara  Audiensi  Kajian  DIM  RUU  Cipta  Kerja  Klaster
              Ketenagakerjaan.
              Audiensi  tersebut  digelar  oleh  Fraksi  Partai  Demokrat  DPR  RI  dengan  Aliansi  Gerakan
              Kesejahteraan Nasional (GEKANAS) di Ruang Rapat Fraksi Partai Demokrat, Gedung DPR/MPR
              RI, Jakarta, Rabu (2/9/2020).

              "Partai Demokrat menginginkan kelas pekerja lebih sejahtera dan mendapatkan keadilan," kata
              pria yang akrab disapa Ibas itu.

              Pada  acara  yang  digelar  dengan  undangan  terbatas  karena  protokol  Kesehatan  itu,    Ibas
              menyampaikan pentingnya peran  labour  atau tenaga kerja dalam pembangunan suatu negara.

              Namun, kata dia, saat ini kondisi tenaga kerja Indonesia masih dalam ketidakpastian.

              Ibas menilai, pemerintah seolah-olah tergesa menyusun Undang-Undang yang dikenal dengan
              RUU Cipta Kerja, serta hanya fokus ke masalah ekonomi dan investasi, sehingga akhirnya timbul
              "Kontroversi Regulasi, Menarik Investasi".

              Ibas juga mengingatkan situasi pada saat SBY memimpin Indonesia selama dua periode.

              Saat itu, hubungan antara Pemerintah dengan serikat pekerja mengalami kondisi "Love and Hate
              Relationship".
              Akan  tetapi,  pada  akhirnya  SBY  terus  mengembangkan  kebijakan  yang  pro-buruh  juga  pro-
              industri.

              "Mengutip kata-kata Pak SBY, hidup buruh harus layak, era upah buruh murah sudah hilang. Pak
              SBY selalu menyelesaikan permasalahan terkait ketenagakerjaan. Tidak sedikit beliau didemo,
              Partai Demokrat dikritik. Tapi kita tidak marah. itulah wajah dan ruang demokrasi. Demokrasi
              yang kita bentuk harus berarti dan berwarna," kata  Ibas  .

              Untuk itu,  Ibas  mewakili Fraksi Partai Demokrat berharap dalam pembahasan RUU  Omnibus
              Law Cipta Kerja  , tidak ada pihak yang dirugikan sehingga bangsa Indonesia tidak bergerak
              mundur, melainkan semakin maju.

              "Bangsa Indonesia hadir dan eksis berasal dari kombinasi keberhasilan dari semua sektor, tidak
              terkecuali dari sektor pengusaha dan pekerja," katanya.




























                                                           55
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61